Tak Wah Park – Tsuen Wan – New Territories - Taman Tersembunyi Di Sudut Kota Tsuen Wan, Hongkong.
Sudah pernah kemari?
![]() |
Rumah milik Mr. Yau Yuen-Chueng (1865-1937) |
Kalau belum, aku akan menceritakan Go-Trip yang sengaja kulakukan sore ini. Berhubung kantong
tipis, jadi buat ngetrip kali ini, milihnya yang gratis-gratis. Aku memilih lokasi yang paling deket dari rumah. Biar nggak perlu keluar ongkos, soalnya masuk
kawasan ini 100 % bebas. Terbuka buat siapa aja. Boleh dibilang sih,
ini RPTRA-nya Hongkong. Sekalian jalan, sekalian belajar juga buat mempelajari historynya.
![]() |
Pintu Masuk Tak Wah Park |
Jadi, Tak Wah Park ini dulunya adalah sebuah kampung Hoi Pa
dengan arsitektur alami yakni berupa bangunan berdinding batu bata merah dan
batu pualam hijau. Di sini juga terdapat pepohonan yang sudah berumur ratusan
tahun lamanya. Terdapat pula kolam dan jembatan tempo dulu yang membuat tempat
ini nampak tenang dan damai. Taman ini dibangun pada tahun 1876 untuk
menghormati Chan Yi Cheung. Generasi ke 27 nenek moyang Klan Chan. Dan dipugar
oleh pemerintahan Hongkong pada tahun 1980.
![]() |
Tak Wah Park Nampak Depan |
Walaupun sebagian,
negeri Hongkong telah berubah menjadi bangunan-bangunan tinggi. Tetapi, pemerintah
Hongkong masih meninggalkan serta merawat taman-taman bersejarahnya.
Taman Tak Wah Park ini,
di buka setiap hari mulai pukul 6.30 am – 11.00 pm WHK. Jika pagi datang,
kalian bisa menjumpai beberapa komunitas manula yang senam pagi di sini. Kalian
bisa ikutan juga, Lho. Tapi, kebanyakan bayar sih. Kecuali, kadang-kadang aja
kalian senamnya.
![]() |
Old House OF The Former Hoi Pa Tsuen |
Jika kalian melintasi tempat ini, kalian akan menemui beberapa perumahan tradisional dengan arsitektur/gaya dari daerah Cina Selatan. Beberapa bangunan yang masih berdiri kokoh sampai saat ini adalah rumah milik Mr. Yau Yuen-Chueng (1865-1937), seorang sarjana dari desa Hoi Pa. Rumah tua itu kini sebagai kantor Tsuen Wan Eviromental Resource Centre.
Taman Tak Wah ini, terletak di Tak Wah Stree, Tsuen Wan, Hongkong. Dari MTR Tsuen Wan bisa keluar lewat Exit A/B. Berhubung rumahku berada di Tsuen Wan Exit A, untuk akses ke tempat ini tak memerlukan biaya transport. Kalian bisa langsung lurus lewat jembatan gantung yang memutar itu. Dan cari arah ke YanChai Hospital. Soalnya, Tak Wah Park dan Yan Chai Hospital ini searah dan berdampingan. Untuk moment terbaik sih, enakan malam hari. Karena lampu-lampu yang menyinari beberapa tempat ini terlihat cantik sekali. Kayak penampakan foto di bawah ini .
![]() |
Rumah Perahu |
Dengan model klasik China, taman ini memiliki gunung batu
buatan yang terbuat dari batu Taihu, rumah desa kuno, “pail au” jembatan batu,
sebuah kapal batu dan sebuah paviliun lengkap dengan gazebonya. Sebuah “Taman
Catur” juga dibangun di taman ini, di mana potongan garis-garis yang
menampilkan endgame untuk para pecinta catur. Selain itu, ada 2 tema di taman
ini, yakni “Camelia Garden” dan “Herb Garden”
Di sisi luar, kalian bakalan nemuin salah satu makam. Nggak tau sih makan siapa. Bisa jadi ini makam tetua di sini. Karena biasanya hanya orang-orang penting saja yang bisa di makamkan di daerah seperti ini.
Fasilitas yang terdapat di tempat ini banyak sekali. Ada Danau hias, paviliun, beranda, perahu batu, gunung batu, area duduk, galeri, area bermain anak-anak dan masih banyak fasilitas yang bisa kalian nikmati. Oh ya, ada juga toilet di bagian belakang taman ini. Tapi, MasyaAllah baunya. :D kalau mau buang air kecil, mending ke mall yang ada di seberang jalan.
![]() |
Toilet Tak Wah Park |
![]() |
Mall Samping Tak Wah Park |
![]() |
Plan Tak Wah Park |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar