Selasa, 28 April 2015

Masih Di Dunia Lain

Pagi tadi, aku melihat realiti show Masih (Dunia Lain) #MDL di Trans 7. Acara uji nyali di tempat-tempat angker yang ada di seluruh pelosok Indonesia. Tempat yang dipilih pun cukup membuatku tertantang untuk datang sebenarnya. Mengingat aku paling suka dengan tempat-tempat aneh ini. Yang mungkin bila dialih fungsikan akan bermanfaat tentunya.

Beberapa lokasi shootingnya ada yang mengambil tempat di kota Tulungagung, tanah kelahiranku. Tepatnya di Rumah Kembar peninggalan Belanda di daerah Ngunut. Rumah itu dulunya adalah milik seorang Menir Belanda yang kesemua penghuninya meninggal di tangan si Menir itu sendiri.
Kalau dipikir sih tidak mungkin seorang Belanda yang notabene selalu sayang sama keluarga tega membunuh semua keluarganya sendiri tanpa tersisa. Bahkan, tidak juga keluarganya saja yang dia bunuh, dayang-dayang lainnya pun ikut menjadi korbannya. Ini aku tahu dari para peserta yang tidak sengaja dirasuki oleh jin tersebut. Tidak kusangka, di jaman dahulu pun ada orang sekejam ini. Yang tega membunuh keluarga sendiri dan pastinya tidak punya salah apa-apa. Kita memang tidak tahu sih latar belakangnya seperti apa, yang jelas si Menir ini sungguh kejam, menurutku.

Menariknya, dalam uji nyali ini selalu saja ada yang kerasukan. Dan hal inilah yang paling membuatku heran bin penasaran. Lucu juga sih acara ini sebenarnya, secara aku sendiri belum menyaksikan secara live kejadian kerasukan tersebut. Dulu pas jamannya masih sekolah, ada teman se-kosku yang kerasukan jin yang ada di tempat kosan tapi aku lihatnya pas dia sudah ada di rumah sakit dengan keadaan lemas. Sampai diinfus segala dia loh. Haduhhhhh.... ngeri sih. Dan Orang yang kerasukan di tempat kosan tersebut ya hanya orang-orang itu saja. Aneh kan? Secara aku pernah dua malam berada di kosan mereka tapi aku tidak melihat atau merasakan hal yang aneh. Biasa saja sih menurutku.  Apa mungkin mereka takut ya dengan taringku? Secara aku punya gigi taring walau cuma satu sih.

Katanya sih orang kerasukan itu karena jiwanya kosong dan dalam tubuh kita dalam kondisi yang ketakutan. Nah, anehnya juga, Jin-Jin yang merasukin mereka ini nggak takut loh walaupun sebelumnya sudah dibacain doa-doa sekelas surat Al-Ikhlas yang katanya mampu memgusir makhluk halus. Jinnya emang keren sih, nggak takut soalnya sama surat Al-Quran. Kata pak Ustads sih  Jin nggak akan bisa mengganggu ataupun merasuki kita kalau kita ikhlas pada Allah SWT dan berpasrah diri pada-Nya. Karena pada dasarnya JIn dan sebangsanya tidak akan mengganggu manusia yang memang kitanya yakin nggak bakalan ganggu mereka. 

Seru juga sih nonton tayangan ini. Cukup menghiburku. Bisa membuatku ketawa ngakak juga. Lucunya dari acara ini, kenapa kok mereka repot-repot ngurusin urusan makhluk astral yang memang seharusnya nggak perlu diurus. Mbok ya ngurus yang lainlah yang lebih penting gitu. Misalnya nih, kan sudah tahu kalau tempat itu angker dan berpenghuni makhluk seram. Bisa deh dibantu ngebersihin tempatnya, membuatnya lebih sejuk dan yeah tentunya lebih terang gitu. Tapi ya ndak ki. Habis uji nyali tempat itu masih tetap sama angkernya.

 Dalam uji nyali itu yang paling membuatku terkesimak yaitu pas acara kerasukan. Nah, si Pembawa acara ini loh pake nanya nama kamu siapa? kenapa kamu bisa ada di sini. Lalu dengan pertanyaan aneh lainnya yang justeru dijawab sama si Jin itu dengan jawaban yang spontan membuatku ketawa. 

"Ora perlu ngerti jenengku," kata si Om Jin ini.

Alih-alih serem, langsung bikin aku ngakak saja. Coba kalau ditanyanya gini.

"Om pernah nggak dulu pacaran pas masih belum jadi Jin?" Coba ditanya gitu, si Om Jin bakal jawab apa.

 Lumayan memang bikin galauku berkurang hari ini. Apalagi para pesertanya yang daftar ini loh notabene banyak yang anak Mama walau hanya sebagian saja sih. Terbukti pas ketakutan mereka malah teriak-teriak minta tolong sama Mamanya. Kan Mamanya nggak di situ lha kok dipanggil. Kalau emang takut kok ya mau-maunya ikutan uji nyali? Patut diacungin jempol juga sih buat pesertanya karena mereka bisa berbagi cerita lewat kerasukannya tersebut. Dan membuat kita lebih tau alam yang seharusnya nggak boleh diusik oleh manusia.

Kalian tahu nggak kalau bahasa jin itu menurut tempat dan asalnya. Yang aku lihat dari tayangan ini sih gitu. Soalnya pas mereka kerasukan, di daerah Tulungagung misalnya, Jin yang merasuki mereka itu menggunakan bahasa Jawa. Nah, pas aku lihat yang kerasukan di daerah Tangerang mereka justeru menggunakan bahasa Sunda. 

Lha aneh to? 

Andai kata Jin ini dari India apa mungkin jinnya pake bahasa India yang Acha Acha itu, ya? Ah, bisa jadi sih. Secara pas jaman Mamakku 
masih muda dulu, yang kata Bude pernah kerasukan Jin dari Inggris, Beliau langsung berbicara menggunakan bahasa Inggris. Ini sesuatu yang keren sekali. Mengingat bahasa Inggrinya Mamak bisanya cuma Yes sama No saja. lha kok ini bisa ndrindilPuh....

Pengen sih ikutin uji nyali ini. Sama kamu tentunya, aku nggak pengen sendrian soalnya hahaha. biar nanti kalau seandainya saja ada hal-hal yang tidak diinginkan ada yang bantu ngatasi

Bagi yang mau nonton uji nyali atau film hantu yang lainnya lebih baik nontonya pagi biar nggak terlalu merinding-merinding amat, Lucu deh coba aja nonton. 

Ok sekian dulu #SeKhalis Info dari-ku 




Readmore → Masih Di Dunia Lain

Minggu, 19 April 2015

Aku, Kamu Dan Mo Limo

"Bagaimana bisa kamu menemukanku?" tanyamu beberapa waktu lalu. Sebelumnya, aku sudah menduga bahwa kamu akan bertanya itu padaku. Kenapa aku bisa tahu? Jawabnya cukup simpel sebenarnya. Itu semua karena Tuhan. Karena atas kemauan-Nya pula mempertemukan kita kembali. Walaupun tidak seperti apa yang kita harap sebelumnya. 

Kamu banyak berubah. Tentu, setiap manusia pasti berubah pada masanya. Aku masih ingat perkataanmu terakhir kali lewat sambungan telpon waktu itu. Kamu bilang, "sebaiknya kita berpisah. Guruku tidak mengijinkanku berpacaran untuk sementara. Aku harus mentaati perintahnya untuk menjalankan Mo Limo.

Dulu aku tidak begitu paham apa itu Mo Limo. Yang jelas dengan dua kata ini kita berpisah. Aku sempat membencimu untuk waktu yang lumayan lama. Mengingat perlakuanmu, membuatku sakit dan terpuruk. Tapi ternyata aku sadar satu hal, kita memang belum ditakdirkan untuk bersama. Dari situ bangkit. Memulai kehidupanku seperti biasanya. Aku mulai terbiasa tanpamu. Menganggapmu tak pernah ada dalam kehidupanku.

Hari ini, sungguh aku tak menyangka Tuhan mempertemukan kita kembali. Dalam kondisi yang berbeda tentunya. Kamu banyak berubah. Terlalu banyak mungkin. Kata-katamu pun tidak seperti dulu. Mungkin inilah metamorfosa dari kata Mo Limo(Moh Madat, Moh Madon, Moh Mabuk, Moh Maling Dan Moh Main)-mu itu. Yang katanya tak boleh dilanggar. Aku masih ingat betul, bagaimana keukeuhnya kamu saat bilang, Moh Madon. Baik sih. Aku acungi jempol atas pilihanmu itu. Tapi, apa kamu tidak pernah memikirkan perasaanku? Sakit, itu pasti. Dan, kamu tidak akan pernah bisa menambal lubang di hati ini dengan kata maaf. Itu terlalu klise untuk sebuah kehidupan, Dear.

Oh ya... Bagaimana dengan Moh Mabuk? aku lihat, kamu suka minum-minum. Apa ajaran Mo limo-mu itu sudah bisa dikesampingkan? Jika ia, aku bersyukur pada Tuhan, tentang takdirnya yang tidak menjodohkan kita. Lihat...! betapa baiknya Tuhan padaku. Memperlihatkan kamu yang sekarang, dengan apa yang seharusnya tidak kamu kerjakan. Pesan dari gurumu itu ternyata sudah luntur ya, Dear. Padahal aku sempat kagum atas pilihanmu itu.

Dan pada kenyataanya, beginilah hidup. Kita memang tidak pernah diijinkan untuk tahu, bagaimana kehidupan kita di hari esok. Menjadi baik atau menjadi lebih buruk. Itu semua tergantung pada diri kita. 

Thanks, Dear... 

Karena kamu, aku bisa menuliskan kisah pertemuan kita kembali. 
Karena kamu, aku jadi tahu, apa itu Mo LImo.
Dan Karena kamu, aku lebih bisa mengerti artinya pergi dan pertemuan yang pastinya akan tercipta kembali. 

Tentang kisah kita yang terhubung dan terpisah oleh kata Mo Limo.






Readmore → Aku, Kamu Dan Mo Limo

Jumat, 17 April 2015

Penebar Cinta Bertitle Pejabat Negeri

     Sudah banyak kiranya kita dengar tentang asmara dua insan yang berbeda strata alias status. Cinta memang tidak mengenal rupa, harta ataupun tahta. Tapi jelas, di antara sekian banyak itu cinta memang memandang ketiga hal tersebut menjadi sesuatu yang Wow  luar biasa pengaruhnya. Banyak kasus kawan-kawan serantau yang memang notabene termehek-mehek dengan cinta buta ini. Long distance yang diharapkan menjadi pelipur lara mereka justeru berbuah duka. Ya, bisa dibayangka bila apa yang sudah diimpi-impikan tiba-tiba tidak sesuai dengan kenyataan. Sudah tahulah bagaimana rasa sakit itu. Patah hati tentunya. Depresi hingga berujung bunuh diri acap kali menjadi akhir dari kasus ini.

    Sudah sejak lama memang tulisan ini ingin aku buat. Tapi jelaskan, aku harus memikirkan perasaan orang-orang yang memang sebagian dari mereka adalah temanku di Facebook, yang mana bila diingatkan tentunya akan membuat mereka menjauhi kita. Sebenarnya aku tidak takut dijauhi atau bahkan tidak berteman sama sekali. Yang aku takutkan justeru ke hal nantinya. Semisal dia patah hati atau depresi, itu saja. Ya, yang namanya jatuh cinta kan dunia seakan milik berdua. Yang lainnya hanya penonton atau bahkan ditiadakan dari jalur kehidupannya.

        Tentang penebar cinta bertitle pejabat negeri

     Nah, yang satu ini patut disoroti. Sudah banyak kawan-kawan yang sakit hati lantaran cintanya kandas oleh oknum-oknum yang tak bertanggugjawab ini. Dan yang paling banyak menjadi korban ya para TKW Luar Negeri. Tidak hanya di Hongkong saja, para oknum ini sudah menjamah dunia. Bermodalkan foto ganteng, berpangkat bintang atau bahkan artis luar negeri yang kita sendiri tidak tahu dia siapa. Beuh...

    Jika dipikir secara nalar, nggak mungkinlah orang-orang bertitle ini memilih calonnya seorang TKW yang jelas tentunya harus berpisah ruang, jarak dan waktu. Masak, orang sesempurna mereka (punya pangkat, rupa dan tahta) memilih TKW sebagai pasangannya. Maaf sebelumnya. Walau memang sih nggak semua orang seperti itu. Tapi ya kalau sekedar Long Distance sama mereka, aku masih ragu hubungan itu bakalan langgeng. Coba dibayangkan, kita jauh dari mereka. Belum tentu kan, mereka tidak mendua di belakang kita. Coba dipikirkan lagi jika harus menjalani hubungan seperti ini.

     Kasus terakhir yang sudah menjamur tentang orang-orang seperti itu adalah kasus minta duit. Modusnya beragam. Ada yang ingin ngajak nikah di tempat di mana sang pacar kerja, misal Hongkong. Ada yang keluarganya sakit dan membutuhkan biaya ekstra. Nah yang paling populer tentang acara mutasi yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit, hingga nilainya puluhan bahkan ratusan juta. Alah-alah kok  ya masih ada yang terpengaruh dengan modus ini. Ya, ya , ya ini memang tentang sebuah perasaan. Tidak ada yang bisa mempengaruhii selain niat hati membantu yang bersangkutan untuk memuluskan jalan mereka. Tapi mbok ya dipikir seribu kali sebelum membantu. Kalau jumlahnya hanya 1-2 juta sih ya masih bisa dianggap sedekah sama penipu. Tapi kalau sudah sampai puluhan itu loh apa nggak mending dibuat untuk hal yang lebih baik. 

     Apalagi ada juga yang sampai hutang ke bank. Itu tanggungan hidup yang sangat berat juga. Waktu yang kita habiskan untuk hal-hal seperti itu rasanya akan sia-sia belaka. 

      Kalau ingin Long Distance dengan orang-orang seperti mereka dan memang kita sendiri tidak kenal, lebih baik minta Foto Copy KTP, KK dan Ijasaha bila punya. Ya, bagi yang mau serius saja sih. Tapi kalau niatnya cuma main-main, siaplah anda merugi. Jika si Calon tidak bisa memberikan semua itu, lebih baik diputuskan saja :v Bukannya aku profokator loh ya, cuma sayang bila kita harus menangis dan menanggung beban mental dengan orang-orang yang nggak jelas.

Semoga tidak ada lagi penipuan yang mengatasnamakan TNI, Polisi dan pejabat negeri yang lainnya. 
Readmore → Penebar Cinta Bertitle Pejabat Negeri

Pernikahan Dini Dan Akhir Dari Kisahnya

Banyak hal yang melatar belakangi alasan kenapa seseorang memutuskan untuk menikah muda. Kasus paling banyak karena MBA (Maried Because Accident). Tak ada yang bisa melarang setiap insan untuk menikah. Entah itu karena sebuah kecelakaan atau karena sebuah keharusan, yang jelas tidak ada yang bisa disalahkan. Ingat, tidak ada yang bisa disalahkan bila dikemudian hari terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 

Ada sekawanan orang yang menyangkan tentang nikah muda. Banyak hujatan dan bla bla bla yang tentunya mengiringi perjalanan hidup mereka. Bukan orang Indonesia namanya kalau tidak pandai menghujat sebuah kesalahan. Harusnya orang-orang seperti ini disuport agar hidupnya lebih maju, bukan malah menenggelamkannya hingga berimbas ke arah depresi atau hal lain yang berujung pada sebuah kematian.Kita tidak tahu tahu bagaimana mental setiap orang dalam menyikapi masalah, bukan? So, berhenti menjudge mereka. Tunjukkan bagaimana pedulinya kita kepada mereka. Tentu itu akan membuat mereka hidup lebih baik lagi.

Sempat kemarin berbincang dengan salah satu sahabat saya tentang nikah muda yang berakhir dengan sebuah perceraian.

 Ada banyak pihak yang menyangkan, sekaligus ada juga yang menghujat bahwa status seorang yang telah menjadi Mantan itu tidak baik. Nggilani, menjijjikkan wes pokoknya banyak sekali kata-kata bila saya ambil dari arah pembicaraannya malahan menjurus Ngapokne orang yang menjalani proses perceraian. Menimbang-nimbang kok bisa sebuah pernikahan itu berakhir dengan perceraian. 

Bagaimana pacarannya dulu? apa nggak sayang sudah capek-capek pacaran, eh terus nikah lakok sekarang malah bercerai? 
Pertanyaan di atas, saya ambil dari salah satu status teman yang memang sejak dulu selalu saja bertanya tentang hal serupa dan tak ada yang bisa memberikan solusi atas statusnya di atas. Jangankan solusi, memberikan pencerahan saja tidak. Sengaja, saya tidak ikut komentar. Hal ini saya lakukan justeru untuk menghindari perdebatan antara kami. Katena sejujurnya saya sudah tidak ingin berdebat dengan masalah yang seharusnya tidak perlu diperdebatkan.

Seniorku bilang, "jika kamu ingin membuat orang lain tergerak hatinya untuk tidak terus-terusan menghujat dan menyalahkan perbuatan orang lain, menulislah. Tulis apa yang ingin kamu sampaikan padanya. Jangan justeru ikut menjudge atau berdebat dengannya. Kegiatan itu hanya sia-sia belaka."

Ya, saya akan mencoba saran Senior untuk mencoba menuliskan apa yang ada dipikiran saya saat ini.

Menikah muda, apa salahnya? tidak, tidak ada salah sama sekali. Sekalipun, harus terjadi karena sebuah kecelakaan. Menurut saya, Tuhan maha pengampun. Selalu ada pengampunan untuk mereka yang mau dan benar-benar bertobat. Walau pada akhirnya atau di saat yang tidak ditentukan akan menemui hal-hal yang tidak mengenakkan. Contohnya perceraian. 

Banyak kan di antara kita yang masih menertawakan proses ini. Tidak perlu munafik dan menjelaskan dengan gaya bergidik. Saya sudah cukup paham dengan orang-orang yang notabene melihat orang yang hanya memandang cover dan profil yang sedang menjalani proses ini tanpa melihat lebih kedalam bagaimana beratnya mereka mencoba untuk mempertahankan semuanya. Tidak ada satu manusia pun yang tahu akhir dari sebuah hubungan, bukan?

Kalau saya boleh bilang, kebanyakan orang yang menjudge ini adalah tipe orang yang memang notabene hanya mendengar dan melihat sebuah kasus tanpa bisa menjalaninya. Lawong, yang berbicara ini belum atau masih dalam proses pencarian pasangan. Kasarane JONES (Jomblo Ngenes) yang sukanya Nyiyir  kehidupan orang lain. 

Ah, mungkin mereka ini tidak pernah baca kisah tentang Anak Nabi yang juga bercerai. Sebenarnya memang tidak boleh menyamakan ya, kasus antara nabi dengan manusia biasa. Kan harus dilihat kadarnya. Bahwa memang perceraian itu sudah ada sejak jaman bahuela dan nggak hanya populer di jaman kita. 

Saya tidak melarang seseorang menjudge kehidupan orang lain. Toh di dunia ini Freedom To Speak. Yang saya sesalkan hanya yang menjudge ini justeru belum menikah dan bisanya menjudge. Saya pernah bilang kepada sahabat saya, bahwa orang seperti ini butuh perhatian. Kalau nggak nyiyir , nggak bakalan laku. Dan memang belum laku, makanyla mereka bisa berbicara seperti itu.

Jika mereka berada dan pernah di posisi orang-orang yang senasib dengan yang dikatakan, tentulah dia tidak akan berani mengatakan hal tersebut. Karena pada dasarnya, apa yang terjadi itu sudah menjadi ketentuan oleh-Nya. Termasuk tulisan ini.

Saya hanya berdoa, Anda cepat laku dan tidak mengalami hal-hal yang tidak mengenakkan atas penantian panjang yang anda alami. Dan tentunya tidak menyiyirkan atas apa yang diperbuat seeorang tentang keputusannya mengambil sebuah keputusan yang tentunya tidak sependapat dengan jalan pikiran kalian.
  
Readmore → Pernikahan Dini Dan Akhir Dari Kisahnya

Rabu, 08 April 2015

Sesuatu Itu Namanya Rejeki

Beberapa waktu lalu, aku sempat mengutarakan niatku pada Simbok majikan tentang harga Laptop. Lalu, Simbok mengusulkan untuk memberiku Notebooknya yang tidak terpakai ini untuk berkarya. Aku pikir Simbok hanya bercanda, ternyata tidak. Dia benar-benar menepati janjinya. Aku seneng banget. Yah, walaupun bukan laptop yang aku ingin, setidaknya aku sudah mendapatkan yang lebih dari cukup. Nikmat mana yang kita dustakan coba.

Segala kebutuhan, Simbok yang memenuhi. Apapun yang aku minta dikasih. Alhamdullilah dapat majikan yang baik hati. Aku nggak bisa membayangkan bagaimana susahnya teman seperantauanku yang nasibnya nggak baik. Disiksa, haknya dirampas dan masih banyak lagi kejadian mengerikan yang lainnya. Mungkin nasib sedang tak berpihak pada mereka. Ya, semoga nasib baik dan keberuntungan selalu berpihak padaku.

Kalian pernah dengar tentang datangnya rejeki itu. Ia datang di saat tak terduga. Ya, seperti hari ini. Aku benar-benar nggak nyangka kalau Simbok bakalan datang dengan membawa Notebook. Alhamdullilah, akhirnya aku bisa berkarya lagi. Bismillah semoga novelku bisa secepatnya jadi, So, buat kalian semua, rajin-rajinlah bersedekah. Sedekah itu mampu membawamu dalam kemudahan.

Selamat Mencoba
Ini Sebentuk Rejeki Yang Diberikan Simbok
Readmore → Sesuatu Itu Namanya Rejeki

Featured Post

SEMUA TENTANG MAS KER