Denda $1500 HK Gara-Gara Sampah Jatuh, Nasib kurang baik
menimpaku hari itu. Minggu, 6 Agustus 2017. Siang itu, gegara mau pindahan
rumah, dengan terpaksa, aku mengirimkan hampir sebagian barang yang ku punya ke
Indonesia. Malang tak dapat ditolak, kardus hadiah dari jasa paket terjatuh
saat aku membuangnya. Dan aku tak mengembalikannya pada posisinya lagi.
Jujur, waktu itu, aku melihat laki-laki berseragam putih,
yang kebanyakan WNI memanggilnya dengan sebutan Pak Dhe alias polisi HK. Iya, aku dengan jelas
melihatnya. Namun, aku nggak tahu kalau dia itu Pak Dhe. Wkwkwkw. Maklum,
pikiranku saat itu lagi grambyang. Kepikiran nenek yang ku tinggal sendirian di
rumah.
Yang namanya petugas di sini itu, nggak ada toleransi sama
sekali. Siang itu, Pak Dhe langsung meminta ID Card HK. Aku dengan lugunya
langsung menyodorkannya tanpa ngerti apa salahku. Wkwkkww. Setelah mendekati
tempat sampah, baru aku paham, buset itu kardus kok ya jatuh nggak aku baleni
lagi. Haaaaaaaaaaaaaaaakkkkkk.
![]() |
Nampak Belakang |
![]() |
Add caption |
Kardus itu di foto sama pak Dhe. Di atur posisi, di senderke
di tembok sebelah TKP terjatuhnya kardus. Ketika itu, aku langsung sadar. “Muisi
a Sir,” Maaf aku nggak sengaja. Tapi Pak Dhe tak mau tahu, terus aja menulis
dengan tulisan gedheknya.
Entah, berapa kali aku bilang maaf, tapi pak Dhe nggak menggubrisnya. Setelah selesai, dia memberiku kertas denda. Asli aku pengen misuh. Tapi langsung istigfar. Ya, Allah ini ujian. Tau nggak, kalau ketika kita mendapat suatu musibah, serasa kita itu nggak sadar. Bahkan, emang sudah ada tanda-tanda sebelumnya tapi tetap saja tak coba menghindari.
Entah, berapa kali aku bilang maaf, tapi pak Dhe nggak menggubrisnya. Setelah selesai, dia memberiku kertas denda. Asli aku pengen misuh. Tapi langsung istigfar. Ya, Allah ini ujian. Tau nggak, kalau ketika kita mendapat suatu musibah, serasa kita itu nggak sadar. Bahkan, emang sudah ada tanda-tanda sebelumnya tapi tetap saja tak coba menghindari.
Dan walhasil, aku harus bayar denda $1500. Atau kalau di
kurskan waktu itu ya sekitar Rp. 2.250.000 gitu. Aseeeeli, antara getun dan ya
sudahlah. Perasaan waktu itu sih, nggak pengen nangis atau sedih dan
semacamnya. Malah tetangga sebelahku yang sedih mendengar ceritaku. Aku sih
ketawa aja. Emang bukan rejeki sih. Lemburan 3 bulan, lenyap hanya gegara
kardus sialan itu. Wkwkkwkw
SIngkat cerita, pas hari itu aku nggak langsung bayar. Aku
laporan dulu sama majikanku tentang kejadian ini. Simbok ya ikutan gupuh.
Katanya, sudah nulis surat kepihak dinas kebersihan gitu, tapi aku nggak tahu
isinya dan nggak tau kapan ngirimnya.
Setelah pindahan rumah, akhirnya aku harus rela membayar
denda $1500 itu di kantor pos. Bisa juga sih sebenarnya bayar lewat ATM. Tapi ribet
harus tlp dulu. Nah, setelah bayar inilah, baru dua bulan setelahnya aku
ngomong sama simbok kalau aku sudah bayar denda. Kata orang sih, pernah ada
yang nggak mau bayar. Ladalah, dapat surat denda tambahan $300 yang dikirimkan
di alamat rumah majikannya. Ya jika di total jadi $1800 HK. Tambah mehong,
![]() |
Bayar Denda Di Tin Yiu Post Office |
Beruntung, hari itu aku sadar akan kesalahan dan
membayarkannya. Jadi ya, harus ikhlas. Dan sampai sekarang, suratnya masih aku
simpan. Buat kenang-kenangan saja. Ya, mengenang kenangan pahit yang pernah
ada. :D
![]() |
Biaya Denda Di pirnt di bawahnya |
Itu tadi ceritaku, aseli dan nyata. Jadi buat kalian,
hati-hati ketika buang sampah. Ah, jangankan sampah, kalian meludah di tanah
saja juga ndak boleh. Dendannya kurang lebih sama. Tetanggaku yang namanya
Karso saja, juga pernah mengalami hal serupa. Pas itu, dia merokok, lalu putung
rokoknya diinjek dan nggak sadar kalau ada Pak Dhe di sekitarnya. Ya, walhasil,
gaji yang baru semalem diterimanya harus dipotong $1500, Duh kan.
Buat kawan-kawan semua, waspada itu penting. Dan jangan lupa berdoa dimana pun kalian berada.
Buat kawan-kawan semua, waspada itu penting. Dan jangan lupa berdoa dimana pun kalian berada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar