Jumat, 09 Oktober 2015

Mahalnya Sebuah Kepercayaan Nggak Akan Bisa Dihitung Dengan Angka Nominal


Ada cerita mengharukan di balik pecahan uang ini. Cerita mengharukan dan bikin nyesek orang yang melihatnya waktu itu. Duh, terlalu lebay mungkin. Tapi ya begitulah adanya. Secara, jika dibilang cukup, sebenarnya sih lebih dari cukup. Tapi berhubung dapat teguran dari Mamak, akhirnya timbullah niatan itu. Ya, niatan untuk mencari peluang usaha di negeri yang saat ini aku tinggali.
Pertamanya, Mamak hanya menyuruhku untuk memanfaatkan waktu untuk belajar membuat apalah gitu. Biar setibanya di Tanah Air nanti aku ada kegiatan yang pasti. Tapi dasarnya aku yang nggak telaten dengan hal-hal yang ribet, jadilah memilih bisnis ini. Bukan bisnis MLM, TIPU-TIPU atau Apalah-apalah loh ya.

$100 Hongkong

Bisnis ini murni hasil kerja keras tenaga dan pikiran kita.

Bisnis yang aku jalani ini tanpa modal awalnya. Niat awal Cuma Bismillah biar dipercaya orang lain. Setelah konsultasi dengan beberapa sohib, maka jadilah bisnis ini aku mulai. Alhamdullilahnya, dapat kepercayaan dari salah seorang penduduk Indonesia yang udah jadi Residen di Hongkong secara penuh. Ya Allah, betapa beruntungnya aku mengenalnya. Beliau ini, bisa segitu percayanya padaku. Padahal, baru sekali aku bertemu dengannya dan hanya bertegur sapa sesekali di Facebook. Tapi beliau sudah memberikan amanah ini padaku.

Kepercayaan dan kejujuran itu penting dan mahal harganya

Yups, sekali tergores saja,wassalam. Apalagi jika kita sampai mengecewakan orang lain. Ya, Allah jan nggak enak mau ngapa-ngapain.

Eh, mau cerita tentang duit warna merah ini. Jika dilihat dari nolnya, halah di Indonesia beli permen aja juga nggak laku. Apalagi beli Vitsin/micin (sejenis masako kecil-kecil) sekarang ini harganya 200 perak dapat tiga malah TOmbok toh? Awalnya, Cuma iseng ngebawa celana jins dan jam tangan G-Shock ke area orang-orang liburan di sekitar rumah majikan. Pas nyodorin kayak mbak-mbak promoter itu, kakiku serasa gemetaran. Maklum baru pertama kali. Pertama kali itu juga dapat penolakan.

Down?

Sedikit sih

Secara, aku ini kan jarang banget ditolak. ‪#‎Eh‬ tapi nggak pake acara dukun bertindak loh ya. Nah, pas ditolak itu aku juga ngerasa bahwa rejekiku bukan dari mereka. Sabar dan lanjutkan. Alhamdulllilah, setelah nego rada panjang, sepasang celana H&M laku terjual. Ya Allah, seneng banget aku. Pengen loncat-loncat, malu sama orang-orang sekitar. Mau teriak, “Matur Suwun Ya Gusti.” Tapi kata itu Cuma bisa terucap dalam hati. Jan pokok e bener-bener alhamdullilah.
Rejeki itu emang nggak bisa ditukar. Datangnya pun nggak bisa diduga. kiki emoticon dari sinilah aku belajar tentang satu hal,

Jika kamu ingin dapat kepercayaan, maka buktikanlah apa yang kamu ucapkan dengan sebuah perbuatan. Dan jangan sesekali menghianati kepercayaan itu.

Sudah tahukan peribahasanya.

Di tulung malah mentung
Atau yang sedikit rada ngehek
Akibat nila setitik rusaklah susu sebelanga

Lebih baik menghindari hal-hal semacam ini ya. kiki emoticon lebih baik nyari jalan yang emang nggak membuatmu pusing grin emoticon jangan nyari jalan bak benang ruwet grin emoticon ntar akhirnya njlimet.

Readmore → Mahalnya Sebuah Kepercayaan Nggak Akan Bisa Dihitung Dengan Angka Nominal

Kamis, 08 Oktober 2015

Sekeping Ilmy



Sekeping Ilmu

“Nggak harus ORI dan yang paling penting nggak membuat KOMPUTER MATI “
Awal mulanya notebook Grentongan ini masih memakai windows XP. Demen sih, soalnya segala menunya masih mudah untuk dihafalkan. Tapi yang sedikit membuat frustasi, bahasa komputernya menggunakan huruf gedhek. Dan itupun tidak bisa dirubah kecuali diformat ulang windowsnya.
Dulu, pas upload keresahan hatiku, banyak orang bilang, “mudah kok. Tinggal ganti saja di control panel. Alihkan bahasanya dan segala urusan beres.” 

Hey …. Nggak semudah itu kali.

Aku sudah pernah mencobanya. Hasilnya zonk. Nggak bisa kecuali di format windowsnya.  Dipikirnya aku bohong kali ya. Tapi ya nggak apalah, orang mereka nggak pegang ini. Nah untuk setiap pemformatan, di Hongkong biasaya dikenakan biaya $250 untuk sekarang ini. Dulu, lima tahun lalu, saat aku masih di Yautong, untuk sekali pemformatan sih masih murah, $150. Namanya penjual jasa ya sakkarepe dewelah menghargai jasanya. Yang penting terima beres. Sudah.

Dulu sih aku begitu. Tapi sekarang nggak.

Alhamdullilah, beberapa bulan lalu, aku dapat kiriman dari doi. Isinya seperangkat win XP dan win7. Doi bilang, “coba deh pakai win7. Bukankah lebih baik bermetafora menjadi yang lebih baik.” 

Dan yap… aku menyetujui sarannya. 

Kini , notebookku sudah bermetafora menjadi win7. Kapan-kapan mau ganti win8 atau win10. Tapi kapan-kapan saja. 



Kalau ada yang gratisan. Ngapain harus bayar mahal. 

Beruntungnya punya mamase plus doi yang emang sejurusan dalalm bidang ini. Punya sohib yang juga  suka utak-atik  electronic. Eh, bapak dan adikku juga seorang servis elektronik J promo dikit. Jadi nggak perlu khawatir deh rasanya kalau seandainya barang elektronik yang aku punya bermasalah. :D ada orang-orang yang senantiasa membantuku. 

Terima kasih buat kalian.
Readmore → Sekeping Ilmy

Featured Post

SEMUA TENTANG MAS KER