Jumat, 01 Agustus 2014

Prasangkamu Tentang Pekerjaan Sebagai Pembantu (Kungyan)

Beberapa menit yang lalu aku seperti seorang tersangka. Salah seorang teman lama kembali menanyakan tentang aku dari ujung timur ke ujung barat, seperti sedang mencari kitab suci saja.

Kembali pertanyaan yang sama itu terulang. Tanya dan tanya lagi. Padahal serentetan cerita perjalanan hidupku sudah aku tuangkan di wall itu. Tapi yang namanya orang malas membaca ya bagaimana lagi. Lebih baik bertanya lagi yang jelas jawabannya sudah pernah aku berikan.

Kawan, jujur mengenai sekelumit pertanyaan itu aku sudah bosan. Tidak bisakah kalian bertanya yang lain saja. Aku sudah bosan di tanya:

 * Di mana kamu sekarang? (jelas tau dari no hpku, nama fbku nggak mungkin aku di Jawa)

* Berapa lama di sana? (setelah aku jawab, pasti kalimat wah uangnya sudah segunung dong) kita sama-sama kerja kok uangmu juga nggak segunung?

* Eh, kamu punya anak kan? Kok nggak kasian sama anakmu? Apa kamu nggak kangen sama anakmu? (Kawan, ibu mana yang tega ninggalin anaknya di rumah tanpa bimbingannya. Ibu mana yang nggak kangen sama anak yang telah dikandungnya selama 9 bulan. Hey, ibu mana yang tega seperti itu. Kawan, sudah beberapa kali aku jelaskan, bukankah hidup ini pilihan, aku dan kalian punya pilihan hidup yang berbeda. Aku punya tujuan dan segenggam mimpi yang nggak sama seperti kalian. Kita ini nggak sama!

* Bukannya kamu pintar, ngapain harus susah-susah kerja di negeri orang? Sayangkan ijasahmu! Kawan, apa kalian tau pekerjaanku, dibilang susah iya, dibilang iya juga nggak. Aku makan tidur digaji. Fasilitas Wi-fi dan Hp juga diberi (24jam) nonstop. Gajiku dibandingkan PNS juga masih banyakan aku. Bedanya kalian berpangkat, aku tidak. Eh, apasih gunanya pangkat? Untuk pamer kedudukan? Kawan, di mata Tuhan kita sama. Nggak ada istilah pangkat di antara kita.

Jika kalian tau, sebagian  pembantu di sini juga ada yang berprestasi. Ada yang merangkap menjadi wartawan, calon dokter (lewat Tibun Nabawi), yang kuliah (Universitas Terbuka, SantMerry, dll), main musik, tata rias, dll. Banyak lagi jika aku sebutkan. Kalian yang di Jawa bisa seperti itu? Ah, hanya sebagian kecil yang mampu. Wanita mana yang bisa seperti itu kecuali di sini?

Kalian yang nggak tau hanya bisa mencibir profesi teman seangkatanku. Buat kamu kawan, terima kasih sudah memblokirku. Sengaja tulisan ini kubuat jika suatu nanti kamu tidak sengaja membukanya dan kamu akan tau, tidak ada seorang manusia pun yang tau  garis hidupnya akan menjadi seperti apa. Nggak juga aku ataupun kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

SEMUA TENTANG MAS KER