“Lebih baik sakit hati daripada
sakit di gigi.”
Sungguh, sakit gigi itu bikin
kepala nyut-nyutan nggak karuan.Mau
tidur dengan posisi apapun tetap salah. Bisa bikin kita cepat naik darah. Wes pokoknya nggak enak segala rupa. Memang sih.
lebih baik sakit hati ketimbang ngerasain sakit gigi. Sakitnya benar-benar sampai ke ulu hati. Nohok banget deh. Rasanya macam kena tikung gitu. Duh... Mblo nasibmu.
![]() |
Di Depan Klinik Giginya |
Dulu, nyabut gigi di dokter klinik,
untuk sekali cabutan $500. Mehong banget. Tapi apalah daya, daripada harus mempertahankannya bikin sakit. Yaudah, lebih baik dibuang aja.
Yah, macam kita yang sudah seharusnya membuang mantan yang nggak respect sama kita. Plus udah nggak meduliin kita lagi. Yang hanya bikin sakit hati ketimbang ngasih kita happy. Eh, kok jadi mantan sih.
Udah Mblo, lupain.
Nah, ceritanya, kemarin (senin, 21
Mei 2017), aku nekat kabur dari rumah buat registrasi pencabutan gigi di
Kennedy Town. Jarak tempuh antara rumahku dengan kota ini ya lumayan jauh.
Hampir 1 jam perjalanan. Pagi itu, lepas subuh aku pergi meninggalkan nenek yang
masih tidur pulas menuju Causeway Bay buat ambil barang duluan di JPBAI Hongkong. Biar hemat ongkir gitu. Setelah urusan selesai, barulah aku meluncur ke Kennedy Town.
Untuk menuju tempat ini, bisa
langsung ambil jurusan ke Kennedy Town di Line Blue. Dari Causeway Bay langsung
saja turun eskalator ke MTR Line 2. Habis itu nggak perlu oper MTR karena kita langsung
dibawa ke tempat tujuan. Setelah sampai, bisa langsung keluar MTR dan pilih ke
Exit B. Keluar MTR, langsung belok kiri. Kira-kira, sepuluh langkah, kalian
akan mendapati gedung seperti ini.
![]() |
Kennedy Town Community Complex Tempat Cabut Gigi Gratis Di Hongkong |
Nah, di sinilah tempatnya. Pagi
itu, aku registrasi sekitar jam 7:30 am WHK. Lumayan, dapat antrian nomor 6
dengan kertas kuning. Tapi jangan kesenengan dulu. Ternyata sudah banyak sekali
yang antri di dalam gedung ini sejak subuh. Buktinya, walaupun aku dapat nomor
antrian ke 6, ternyata sudah banyak yang teregistrasi di lantai 10 dengan kode
registrasi bewarna pink, putih dan hijau.
![]() |
Lepas Registrasi Dapat Urutan Ke 6 |
Tepat pukul 08:30 am WHK, diadakan
registrasi ulang, sekalian ditanyain keluhan pasien. Mau dicabut, tambala tau dicuci.
Kalau pas aku sih ya mending di cabut. Lagian, ditambalpun tempatnya terlalu
sulit. Bakalan memakan waktu lama plus untuk perawatannya pun bisa sangat
ribet. Mending kehilangan satu gigi lagi deh.
![]() |
Lagi Antri Nunggu Panggilan |
Setelah tanya jawab itu, kita
dipersilahkan untuk duduk sebentar, sambil menunggu suster memanggil kita buat
ketemu sang Dokter. Pas ketemu dokter, kita bakalan ditanyain, “gigi mana yang
mau dicabut?” Kalau aku sih gigi atas yang paling belakang. Tempatnya cukup
sulit. Plus ini, adalah saluran syaraf mata kananku. Biasanya, kalau pas sakit,
mata kanan ini sering banget ngerasain sakit juga. Wes pokoknya macam dua hati
yang nggak bisa dipisahin.
Pagi itu, karena tempatnya yang
sulit, dokter memutuskan buat di ronxen. Ini yang sedikit membuatku ketawa sih.
Bukan, ngetawain dokternya tapi ini pengalamanku yang patut harus aku ingat.
Selama di Hongkong, masalah bahasa, emang rada mamatei alias kurang
bisa nangkap kecuali dikasih peraga atau yah isyarat terlebih dulu.Pasalnya, aku lebih sering memakai bahasa Shang Hai ketimbang Kantonis. :D
Nah, pas di ronxen ini kan mulutku dikasih kayak lempengan besi. Suster penjaganya itu nyuruh aku gigit.
Dalam bahasa kantonis itu aku nggak paham gigit itu apa? Jadinya, pas aku buka
mulut tuh malah nggak aku gigit. Jadinya malah mual gitu. Macam kita masukin jari ke mulut sambil di senggol-senggolin ke dinding mulut. Pan jadinya mual tuh. Sampe lama acara itu berlangsung soale nggak kugigit. :D sampai mau muntah beneran. Di kaki langsung lemes. Habisnya ini mulut kayak macam mau dikuras gitu. Tapi, pada
akhirnya aku paham setelah si Suster meragain, ini coba kamu tekan dengan gigi. Nah pas ini dia kasih kode tangan dua ditekan ke lempengan besi itu. Jadi pahamlah aku. :D maklum wong ndeso.
Kenapa kita disuruh gigit? Ya itu buat ronxen gigi. Awalnya sih, aku pikir kayak ronxen body gitu :D ternyata beda, Mblo. Beruntunglah, buat kalian yang baca blog ini, yang nggak tau atau paham bahasa susternya tentang lempengan yang dikasih di mulut itu. Seenggaknya, kalian nggak malu. :D aku aja kalau inget ketawa sendiri. Malu banget. Tapi, Alhamdullilah penderitaan berakhir.
Kenapa kita disuruh gigit? Ya itu buat ronxen gigi. Awalnya sih, aku pikir kayak ronxen body gitu :D ternyata beda, Mblo. Beruntunglah, buat kalian yang baca blog ini, yang nggak tau atau paham bahasa susternya tentang lempengan yang dikasih di mulut itu. Seenggaknya, kalian nggak malu. :D aku aja kalau inget ketawa sendiri. Malu banget. Tapi, Alhamdullilah penderitaan berakhir.
Setelah sukses di ronxen, dokter
gigi tadi nyuruh kita masuk lagi, buat penyuntikan bius. Habis itu, kita
disuruh keluar ruangan, buat nunggu. Yah, kira-kira 5-10 menit gitu. Setelah
itu, sampailah kita dibagian yang paling menegangkan.
Cabut Gigi sama halnya kayak kita
dipaksa buat ngelepasin pasangan yang nggak buat kita nyaman.
Tuh kan pasangan lagi yang dibahas. :D
Nggak ada 5 menit, gigi sudah
tercabut. Nggak sakit pula. Alhamdullilah, bersyukur sekali. Setelah itu, kita
dikasih kertas tentang cara perawatan gigi setelah dicabut. Cara perawatannya
kayak gini.
![]() |
Cara Perawatan Setelah Cabut Gigi |
Oh ya, khusus untuk para pekerja migran kayak kita ini,
pencabutan dilakukan hari senin dan jumat saja. Hari lain tidak bisa.
Sebenarnya, di Tsuen Wan sini juga ada. Tapi aku takut malah kena rujukan.
Lagipun, aku nggak tahu bakal bayar atau gratis macam di Kennedy Town ini. Per
harinya juga di batasi, hanya untuk 84 orang saja. Di Tsuen Wan pun begitu.
Jadi hanya diberi jatah 84 seat.
Semoga, review ini membantu kalian
buat yang pengen nyabut gigi di Hongkong. Lebih baik sih di sini. Soalnya kalau
di Indonesia, takutnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kebanyakan di Indoensia itu dokternya gadungan, salah-salah kita bisa kena malpraktek macam yang pernah terjadi beberapa bulan lalu. Mumpung masih di
Hongkong, sebaiknya melakukan perawatan. Jangan sampai menunggu sakit.
Oh, ya saran aja. Sebelum, cabut gigi, lebih baik minum obat pereda nyeri. :D lumayan buat ngeredain nyeri gigi pasca pencabutan. Soalnya, pas lepas kapas, ada ruang di gigi yang terbuka dan itu membuat nggak nyaman banget.
Oh, ya saran aja. Sebelum, cabut gigi, lebih baik minum obat pereda nyeri. :D lumayan buat ngeredain nyeri gigi pasca pencabutan. Soalnya, pas lepas kapas, ada ruang di gigi yang terbuka dan itu membuat nggak nyaman banget.
Jangan lupa tinggalin komen atau
share buat yang lain biar banyak yang tahu lagi. Jangan hanya berhenti di kamu
ya :D