Apakabar Tulungagung…
Hei… sepertinya kini kau mulai mendunia. Apa kau tahu? Salah
satu makanan yang di produksi oleh UD Gangsar kini sudah sampai Hongkong. Hari
ini, aku menemukannya di kotaku. Ah, apa hanya aku saja yang baru tahu
sekarang? Di kampungku, ini namanya Cang Gei. Gimana dengan kotamu? Ada yang
menyebutnya Shanghai. Tapi bagi lidah jawa sepertiku ya paling enak menyebutnya
Cang Gei.
Pas jamanya masih sekolah, aku paling seneng jajanan yang
satu ini. Dulu masih mahal menurutku. Ya maklumlah belum bisa kerja sendiri. Untuk
ukuran kantong pelajar sepertiku kudu nabung dulu untuk membelinya. Ada banyak
cerita juga tentang kacang atom yang satu ini. Almahrum kakek selalu membelikan
aku makanan ini saat aku main ke rumahnya. Ah, orang yang satu ini memang
paling tahu apa kesukaanku. Semoga engkau tenang di sana, Kek.
Cang Gei ini emang enak dimakan dalam segala suasana. Dibuat
lauk makan atau dimakan bersama doi pas lagi nonton film. Ah, Romance kek na. Sayang,
sudah nggak ada moment-moment romance sekarang ini. Udah tua, malu sama yang
muda. Lagian di musim sekarang udah nggak jamannya romance. Wong lagi DBPP
(Duduk Berdua Pandang-Pandangan) aja kena Satpol PP. #eh… guyon
Aku berharap TUlungagung lebih mendunia suatu saat nanti.
Bukan karena wisata MBOLOnya. Yang entah kenapa tempat itu begitu terkenal. Bukan
juga karena segerombolan Genk Pegazuz yang mengatasnamakan kuda putih bersih
bersayap dan bercula sebagai nama genknya. Yang pada dasarnya nggak ada sama
sekali sisi Pegazuznya. Yang ada Cuma sekawanan orang-orang gagal piknik.
Bukan, bukan itu yang kumau.
Aku ingin TUlungagung menjadi kota yang bersinar sesuai
mottonya. Bersih, Indah Dan Menarik. Aku akan selalu merindukanmu Tulungagung.
Karena suatu saat, aku pun akan pulang padamu. Di kotamu aku akan hidup dan di tanahmu lah, nanti aku akan berpulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar