Senin, 11 Mei 2015

Lima Dolar Dalam Cerita

Jadilah orang yang jujur

Sesuatu yang ada di tangan kita, jika memang belum rejekinya pasti akan terlepas jua. Seperti apa yang kualami sore tadi, aku harus rela melepaskan $5 yang sejatinya tak harus kukeluarkan untuk orang yang tak jujur padaku. Mungkin lirik di bawah ini cukup sama dengan kondisi yang kurasakan.

Jika memang anda sudah tidak mungkin tuk jujur padaku. Ya, terserahlah

Yawes, terserah. Mungkin ini jawaban yang paling mudah untuk dikatakan setiap orang yang memang sudah mengkal hatinya. Betapa tidak, tadi sepulang dari rumah Simbok, aku menyempatkan diri untuk mampir ke toko Indonesia (Aon) untuk membeli kopi titipan mbak tetangga sebelah rumah. Aku diberi uang mbak e $12 dan sisanya adalah uangku. Aku masih ingat betul jumlah uang yang aku genggam sebelum kuberikan kepada penjaga toko tadi. $20 uang kertas dan $17 uang recehan. Dan saking terburu-burunya, uang receh yang ada digenggamanku kutaruh di meja tanpa kuhitung terlebih dulu. Dan pergi begitu saja. Namun, baru beberapa langkah aku berlari sambil melihat uang di genggamanku yang tinggal $20, aku kembali bermaksud menanyakan pada penjaga tokonya.

Namun, sungguh kagetnya aku, dia bilang, “TIdak, kamu hanya menyerahkan 3 koin. eh $12 saja,” katanya sambil memperlihatkan 2 kepin $5 dan 2 keping $1. Aku langsung mendengus kesal tentang tidak kejujurannya itu. Hari ini, tokonya sepi dan hanya aku pembelinya kala itu. Kok bisa, baru beberapa langkah pergi dia tak ingat berapa jumlah yang telah kuberikan. Memang sih ini sebuah kecerobohanku. Yang biasanya selalu menunggu penjual menghitung uangku sebelum pergi dari tempatnya tapi sore ini tidak kulakukan karena sudah di telpon kakek untuk segera pulang ke rumah.

Benar apa yang dibilang sama orang tua jaman dahulu, “yen dadi menungso ojo senengane grusa grusu. Tansah eling lan waspodo.’’ (untuk orang Jawa translate dewe).

Mungkin, mataku bisa ditipu dengan kata-katanya. Tapi tidak dengan Tuhan yang maha melihat segalanya. Pun dengan malaikat yang berada di sisi kanan dan kiriku. Ya, ini adalah sebuah peringatan padaku dan bagi semuanya. Agar lebih teliti dan mencermati bila harus membeli sesuatu. Orang jujur itu memang sulit dicari dijaman sekarang. Hanya sebagian persen yang mau menjujurkan dirinya sendiri.

Jika nanti ada yang bilang, “jangan suka menyebar sesuatu jika belum ada bukti yang nyata.”

Aku hanya bisa menjawab, “Jika memungkinkan untuk diputar ulang cctv yang ada di toko Indonesia (AON) itu, bisa dipastikan jumlah yang kuberikan adalah 5 keping uang logam. Bagiku ini bukan aib tapi sebuah pengalaman agar kita lebih waspada dan teliti dalam melakukan transaksi.”

Ah, cukup percaya saja sama Tuhan. Bahwasanya, orang jujur itu hidupnya pasti makmur dan orang yang ingkar hidupnya pun akan sebaliknya.”

Tuhan selalu memberikan kebaikan dan juga pelajaran di setiap hari yang kita lalui. Tinggal seberapa besar kita tahu, makna yang tersimpan disebalik ceritanya yang Dia torehkan pada perjalanan hidup kita.

*Harusnya notenya kushare semalam. Berhubung mata ngantuk, plus kesirep jin pemalas jadinya baru bisa upload pagi ini.

Semangat pagi untuk hari ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

SEMUA TENTANG MAS KER