Jadilah orang yang jujur
Sesuatu yang ada di tangan kita, jika
memang belum rejekinya pasti akan terlepas jua. Seperti apa yang kualami sore
tadi, aku harus rela melepaskan $5 yang sejatinya tak harus kukeluarkan untuk
orang yang tak jujur padaku. Mungkin lirik di bawah ini cukup sama dengan
kondisi yang kurasakan.
Jika memang anda sudah tidak mungkin tuk
jujur padaku. Ya, terserahlah
Yawes, terserah. Mungkin ini jawaban yang
paling mudah untuk dikatakan setiap orang yang memang sudah mengkal hatinya. Betapa
tidak, tadi sepulang dari rumah Simbok, aku menyempatkan diri untuk mampir ke toko
Indonesia (Aon) untuk membeli kopi titipan mbak tetangga sebelah rumah. Aku
diberi uang mbak e $12 dan sisanya adalah uangku. Aku masih ingat betul jumlah
uang yang aku genggam sebelum kuberikan kepada penjaga toko tadi. $20 uang
kertas dan $17 uang recehan. Dan saking terburu-burunya, uang receh yang ada
digenggamanku kutaruh di meja tanpa kuhitung terlebih dulu. Dan pergi begitu
saja. Namun, baru beberapa langkah aku berlari sambil melihat uang di
genggamanku yang tinggal $20, aku kembali bermaksud menanyakan pada penjaga
tokonya.
Namun, sungguh kagetnya aku, dia bilang, “TIdak,
kamu hanya menyerahkan 3 koin. eh $12 saja,” katanya sambil memperlihatkan 2
kepin $5 dan 2 keping $1. Aku langsung mendengus kesal tentang tidak kejujurannya
itu. Hari ini, tokonya sepi dan hanya aku pembelinya kala itu. Kok bisa, baru
beberapa langkah pergi dia tak ingat berapa jumlah yang telah kuberikan. Memang
sih ini sebuah kecerobohanku. Yang biasanya selalu menunggu penjual menghitung
uangku sebelum pergi dari tempatnya tapi sore ini tidak kulakukan karena sudah
di telpon kakek untuk segera pulang ke rumah.
Benar apa yang dibilang sama orang tua
jaman dahulu, “yen dadi menungso ojo senengane grusa grusu. Tansah eling lan
waspodo.’’ (untuk orang Jawa translate dewe).
Mungkin, mataku bisa ditipu dengan
kata-katanya. Tapi tidak dengan Tuhan yang maha melihat segalanya. Pun dengan
malaikat yang berada di sisi kanan dan kiriku. Ya, ini adalah sebuah peringatan
padaku dan bagi semuanya. Agar lebih teliti dan mencermati bila harus membeli
sesuatu. Orang jujur itu memang sulit dicari dijaman sekarang. Hanya sebagian
persen yang mau menjujurkan dirinya sendiri.
Jika nanti ada yang bilang, “jangan suka
menyebar sesuatu jika belum ada bukti yang nyata.”
Aku hanya bisa menjawab, “Jika memungkinkan
untuk diputar ulang cctv yang ada di toko Indonesia (AON) itu, bisa dipastikan
jumlah yang kuberikan adalah 5 keping uang logam. Bagiku ini bukan aib tapi
sebuah pengalaman agar kita lebih waspada dan teliti dalam melakukan transaksi.”
Ah, cukup percaya saja sama Tuhan. Bahwasanya,
orang jujur itu hidupnya pasti makmur dan orang yang ingkar hidupnya pun akan
sebaliknya.”
Tuhan selalu memberikan kebaikan dan juga
pelajaran di setiap hari yang kita lalui. Tinggal seberapa besar kita tahu,
makna yang tersimpan disebalik ceritanya yang Dia torehkan pada perjalanan
hidup kita.
*Harusnya notenya kushare semalam.
Berhubung mata ngantuk, plus kesirep jin pemalas jadinya baru bisa upload pagi
ini.
Semangat pagi untuk hari ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar