Jumat, 17 April 2015

Pernikahan Dini Dan Akhir Dari Kisahnya

Banyak hal yang melatar belakangi alasan kenapa seseorang memutuskan untuk menikah muda. Kasus paling banyak karena MBA (Maried Because Accident). Tak ada yang bisa melarang setiap insan untuk menikah. Entah itu karena sebuah kecelakaan atau karena sebuah keharusan, yang jelas tidak ada yang bisa disalahkan. Ingat, tidak ada yang bisa disalahkan bila dikemudian hari terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 

Ada sekawanan orang yang menyangkan tentang nikah muda. Banyak hujatan dan bla bla bla yang tentunya mengiringi perjalanan hidup mereka. Bukan orang Indonesia namanya kalau tidak pandai menghujat sebuah kesalahan. Harusnya orang-orang seperti ini disuport agar hidupnya lebih maju, bukan malah menenggelamkannya hingga berimbas ke arah depresi atau hal lain yang berujung pada sebuah kematian.Kita tidak tahu tahu bagaimana mental setiap orang dalam menyikapi masalah, bukan? So, berhenti menjudge mereka. Tunjukkan bagaimana pedulinya kita kepada mereka. Tentu itu akan membuat mereka hidup lebih baik lagi.

Sempat kemarin berbincang dengan salah satu sahabat saya tentang nikah muda yang berakhir dengan sebuah perceraian.

 Ada banyak pihak yang menyangkan, sekaligus ada juga yang menghujat bahwa status seorang yang telah menjadi Mantan itu tidak baik. Nggilani, menjijjikkan wes pokoknya banyak sekali kata-kata bila saya ambil dari arah pembicaraannya malahan menjurus Ngapokne orang yang menjalani proses perceraian. Menimbang-nimbang kok bisa sebuah pernikahan itu berakhir dengan perceraian. 

Bagaimana pacarannya dulu? apa nggak sayang sudah capek-capek pacaran, eh terus nikah lakok sekarang malah bercerai? 
Pertanyaan di atas, saya ambil dari salah satu status teman yang memang sejak dulu selalu saja bertanya tentang hal serupa dan tak ada yang bisa memberikan solusi atas statusnya di atas. Jangankan solusi, memberikan pencerahan saja tidak. Sengaja, saya tidak ikut komentar. Hal ini saya lakukan justeru untuk menghindari perdebatan antara kami. Katena sejujurnya saya sudah tidak ingin berdebat dengan masalah yang seharusnya tidak perlu diperdebatkan.

Seniorku bilang, "jika kamu ingin membuat orang lain tergerak hatinya untuk tidak terus-terusan menghujat dan menyalahkan perbuatan orang lain, menulislah. Tulis apa yang ingin kamu sampaikan padanya. Jangan justeru ikut menjudge atau berdebat dengannya. Kegiatan itu hanya sia-sia belaka."

Ya, saya akan mencoba saran Senior untuk mencoba menuliskan apa yang ada dipikiran saya saat ini.

Menikah muda, apa salahnya? tidak, tidak ada salah sama sekali. Sekalipun, harus terjadi karena sebuah kecelakaan. Menurut saya, Tuhan maha pengampun. Selalu ada pengampunan untuk mereka yang mau dan benar-benar bertobat. Walau pada akhirnya atau di saat yang tidak ditentukan akan menemui hal-hal yang tidak mengenakkan. Contohnya perceraian. 

Banyak kan di antara kita yang masih menertawakan proses ini. Tidak perlu munafik dan menjelaskan dengan gaya bergidik. Saya sudah cukup paham dengan orang-orang yang notabene melihat orang yang hanya memandang cover dan profil yang sedang menjalani proses ini tanpa melihat lebih kedalam bagaimana beratnya mereka mencoba untuk mempertahankan semuanya. Tidak ada satu manusia pun yang tahu akhir dari sebuah hubungan, bukan?

Kalau saya boleh bilang, kebanyakan orang yang menjudge ini adalah tipe orang yang memang notabene hanya mendengar dan melihat sebuah kasus tanpa bisa menjalaninya. Lawong, yang berbicara ini belum atau masih dalam proses pencarian pasangan. Kasarane JONES (Jomblo Ngenes) yang sukanya Nyiyir  kehidupan orang lain. 

Ah, mungkin mereka ini tidak pernah baca kisah tentang Anak Nabi yang juga bercerai. Sebenarnya memang tidak boleh menyamakan ya, kasus antara nabi dengan manusia biasa. Kan harus dilihat kadarnya. Bahwa memang perceraian itu sudah ada sejak jaman bahuela dan nggak hanya populer di jaman kita. 

Saya tidak melarang seseorang menjudge kehidupan orang lain. Toh di dunia ini Freedom To Speak. Yang saya sesalkan hanya yang menjudge ini justeru belum menikah dan bisanya menjudge. Saya pernah bilang kepada sahabat saya, bahwa orang seperti ini butuh perhatian. Kalau nggak nyiyir , nggak bakalan laku. Dan memang belum laku, makanyla mereka bisa berbicara seperti itu.

Jika mereka berada dan pernah di posisi orang-orang yang senasib dengan yang dikatakan, tentulah dia tidak akan berani mengatakan hal tersebut. Karena pada dasarnya, apa yang terjadi itu sudah menjadi ketentuan oleh-Nya. Termasuk tulisan ini.

Saya hanya berdoa, Anda cepat laku dan tidak mengalami hal-hal yang tidak mengenakkan atas penantian panjang yang anda alami. Dan tentunya tidak menyiyirkan atas apa yang diperbuat seeorang tentang keputusannya mengambil sebuah keputusan yang tentunya tidak sependapat dengan jalan pikiran kalian.
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

SEMUA TENTANG MAS KER