Pengen jalan-jalan tapi nggak punya dana? Atau punya dana tapi nggak tau tempat tujuan yang pengen dikunjungi? Memilih dan memutuskan untuk berlibur itu adalah hal yang patut kita lakukan. Terlebih jika sudah sangat penat banget. Ketemu majikan saja rasanya ogah-ogahan. So, refreshing adalah hal yang patut kalian coba.
Kalian yang ada di Hongkong, tentu bosan juga kan kalau libur hanya ke tempat itu-itu saja. Butuh sesuatu yang bedalah ya buat cerita ke anak, cucu bahkan kalau bisa, cicit kita nanti. Nah, bagi yang mau liburan gratis di Hongkong, kalian bisa pergi ke museum, pantai, atau gunung yang tentu nggak perlu memikirkan ongkos berlebih. Selain itu, kalian juga bisa sambil olahraga dan mengenal history tentang tempat-tempat yang sudah dikunjungi.
Kali ini, aku ingin mereview tentang sejarah Sam Tung Uk Museum yang ada di sekitar daerah tempat tinggalku. Jadi, Sam Tung Uk Museum ini adalah situs sejarah peninggalan masa lampau khususnya masyarakat Klan Hakka (Marga Chan) yang berasal dari Ghuang Zhou, China. Bangunan ini berdiri di atas tanah berukuran 2000 m Bangunan ini dibangun pada tahun 1786 dan mengalami pemugaran pada tahun 1981. Sebuah history yang amat langka, mengingat Hongkong adalah kota metropolitan dengan dinding beton yang menjulang tinggi. Namun masih tetap mempertahankan kompleks perumahan kuno ini sebagai cagar budaya yang patut untuk diperlihatkan pada dunia.
Sam Tung Uk Museum Tampak Dari Depan
Lalu, gimana sih biar bisa sampai ke Sam Tung Uk museum Dari MTR Tsuen Wan Station Exit D dan E, kalian -tanpa harus naik eskalator- bisa langsung keluar dan ambil jalur arah kiri. Lurus saja, kira-kira jalan 5-10 menit dari MTR. Nah, jika sudah sampai tujuan, kalian bisa langsung melihat tulisan di foto bawah ini.
Manyun Expresion ☺
Tanda Masuk Sam Tung Uk Museum
Denah Sam Tung Uk Museum
Setelah bertemu gambar ini, kalian bisa langsung naik ke atas. Di sana, nanti akan menjumpai sebuah kuburan kuno. Kuburan itu, dulunya sering banget dibuat untuk nenekku sembahnyang. Kata nenek, "Hai Lito Pa Kung-Kung." Di sini, sembahnyang buat kakek. Jadi, kemungkinan besar, kuburan ini adalah, kuburanya lelaki yang sangat dihormati jaman dahulu. Karena nggak mungkin jika orang yang nggak begitu penting di tempatkan di tempat ini.
Kung-Kung- Kuburan Di mana nenek Dulu Sembahyang
Batu Inspirasi
Dan, aku biasanya duduk di atas batu itu. sambil menunggu nenek sembahnyang. Tapi sayang sekarang nggak lagi. Penyakit alzheimer yang deritanya, membuat dia tak mau lagi pergi ke kuil ataupun jalan jauh. Jadi, sekarang, ya kebanyakan di rumah aja.Aku, jadi lebih banyak waktu buat nulis di mari. #tsaaah
Penampakan Sam Tung Uk Museum kalau dari samping. Sebenarnya di bagian belakang tempat ini juga ada bangunan lagi. Tapi cuma sebagai pembatas tempat ini saja . Di samping kiri ada taman kecil, bisa dibuat untuk pacaran, duduk ataupun mencari ide nulis. Oh ya, ada juga pohon maple di sini. Di musim gugur kalian bakalan dapat melihat daun maple berguguran. Cantik. Nggak kalah sama yang di Yuen Long.
Penampakan Sam TUng Uk Museum Dari Samping
Jadi Sam Tung Uk Museum ini buka setiap pukul 10:00 - 17:00 WHK. Dan libur setiap hari selasa. Hari raya Imlek. Kemarin, pas aku datang ke sana itu jam 9:50 am WHK. Dulunya sih buka setiap jam 9:00 am WHK, tapi nggak tahu kenapa, jam bukanya diganti.
Jadwal Operasional Sam Tung Uk Museum
Sam Tung Uk Museum Pas Belum BUka
Narsis Dulu :D GUE DUA
Setelah Menunggu Akhirnya Pintu dibuka
Ok... Sekarang kita masuk ke Sam TUng Uk Museum
Jadi Sam Tung Uk Museum ini mempunyai lima pintu masuk. Di samping kiri kanan bangunan dan tiga di depan. Tapi untuk pintu keluar masuk pengunjung ada di depan seperti ini. Jadi, jangan nyoba nylundup lewat jalur tikus ya.
Di sebelah kanan pintu masuk, kalian bisa dapat melihat replika bangunan Sam Tung Uk Museum dan beberapa benda bersejarah lainnya. Di sini juga ada history tentang Sam Tung Uk Museum, dari awal pembangunan hingga pemugaran. Beberaap foto yang aku abadikan bisa dilihat di sini.
REplika bangunan Sam Tung Uk Museum
Denah dari Sam Tung Uk Museum
Struktural Bangunan
Contoh peralatan yang digunakan untuk membangun museum
Sam Tung Uk Mueseum Tempo dulu
Sejarah Sam Tung Uk Museum
Historical Sam TUng Uk Museum
Historical Sam TUng Uk Museum
Historical Sam TUng Uk Museum
Historical Sam TUng Uk Museum
Historical Sam TUng Uk Museum
Historical Sam TUng Uk Museum
Add caption
Historical Sam TUng Uk Museum
Historical Sam TUng Uk Museum
Sejarah Pembentukan Sam Tung Uk Museum
Historical Sam TUng Uk Museum
Historical Sam TUng Uk Museum
Historical Sam TUng Uk Museum
Material Kayu Ynag digunakan Untuk membangun Museum
REplika Sam Tung Uk Museum dari dekat
Stone Mortar
Setelah selesai melihat-lihat, kalian bisa langsung ke ruang teater, sekaligus resepsionis yang menjadi satu di dalamnya. Nah, di sini kalian bisa melihat, film atau pertunjukan yang selalu diputar berulang-ulang. Palingan ada 10-15 menitan gitu. Aku nggak nonton banyak sih, soalnya terbatas waktuku keluar rumah.
Teater Room And Receptionis
Yang paling unik dari bangunan ini adalah, struktur lantainya yang model pembangunannya lebih rendah dari bangunan di sekitarnya. Jadi kalian harus hati-hati saat jalan. Kemarin aku hampir jatuh, gegara saat ambil video nggak lihat bawah. :D
Ada yang unik lagi, semua pintu di ruangan ini punya grendel yang sama. Terbuat dari besi kuningan. Ada tulisan 'hei' dari kata 'siong hei' yang artinya kebahagiaan, macam di foto bawah ini.
Lanjut keluar ruangan. Masuk ke Zona Kanan - dalam video, aku salah menyebut zona masuk - di situ terdapat ruangan yang berisikan peralatan farming. Ada cangkul, cikrak dan banyak macam lainnya seperti foto-foto di bawah ini.
Pintu bertuliskan Kebahagiaan
Zona Kanan
Peralatan Bertani Tempo Dulu (Ruangan Kakan)
Peralatan Bertani Tempo Dulu (Ruangan Kanan)
Peralatan Bertani Tempo Dulu
Peralatan Memasak (Ruangan Kiri)
Tungku Masak Tempo Dulu (RUangan Kiri)
Ruang Tamu Tempo Dulu
Bagian Atas Ruang Tamu
Kamar Tidur.
Kamar Tidur. Di bagian Atas bisa terhubung dengan ruang tamu
Lemari TUa TEmpo Dulu
Di ruangan ini, begitu lembab sekali. Bau kayu sangatlah terasa. Kalau nggak tahan masuk ke sini bisa pusing. Jadi nggak perlu lama-lama buat ngelihatnya ya. Soalnya, ada pembatas. Jadi kita nggak diperbolehkan untuk masuk ke dalama ruangan. Foto ini, aku ambil dari luar pembatas. Oh ya, masuk ruangan ini nggak boleh bicara keras atau berisik. Di luar ruangan sudah ditempelin peringatan gitu. Sebenarnya, juga nggak boleh foto-foto. Hikz... akunya bandel. Ini tandanya :D mungkin ada makhluk astral yang nggak suka selfi. Mungkin loh ya :D
Tanda Masuk Ini hanya ada di beberapa tempat saja
Lanjut, kita keluar ruangan ini. Di sisi kanan, kita langsung disuguhi dengan struktural cara bertani masyarakat Hakka tempo dulu. Nggak jauh berbedalah sama yang ada di Indonesia. Nggak ada, hal yang menarik sih di ruangan ini. Tapi kita bisa lebih tahu, ternyata masyarakat Ghuang Zhou tempo dulu yang hijrah ke Hongkong, sebagian besar adalah petani. Berikut, aku tampilin foto-fotonya.
Dilarang Berisik :D
Narsis Dulu
Paddy Fields
Musim Tanam Padi
Bagian Atas Ruangan
Masa tanam Padi
Masa tanam Padi
Peralatan Yang digunakan jaman dulu
PEralatan Tanam Padi
Bak Air Kuno
Alat Bertani Zaman DUlu
Alat Bertani Zaman DUlu
Alat Bertani Zaman Dulu
Nah, ruangan ini adalah bagian sisi kanan dari Sam Tung UK museum. Kita lanjut ke sisi tengah museum ini. Tempat di mana masa peradaban baru dimulai. Di ruang tengah ini, banyak menyimpan benda-benda sakral. Zaman dulu, ada beberapa ritual yang dilakukan masyarakat untuk menyambut hari-hari besar dan beberapa peralatannya disimpan di sini,
Raja Bisa Juga Dianggap Tetua
Sejarah RItual Sembahyangan
Ciam Si dan Beberaoa Kitab Sembahyangan
Tempat Air Minum Jaman dulu
Alat Pertukangan. Bagian Atas ini Adalah Kecapi
Alat Pertukangan
Alat Pertukangan
Alat Pertukangan
Alat Pertukangan
Kayu bahan Pembuatan Kecapi
Kayu bahan Pembuatan Kecapi
Tempat Minum Unik Tempo dulu
Tempat Minum Tempo Dulu
Plaque From Chiu Chow Kung WOng Tong For The Yu Lan Ghost Festival
Peralatan Untuk Ghost Festival
Peralatan untuk Ghost Festival
Narsis Dulu :D
Tali Kecapi
Tali Kecapi
Alat Untuk membuat kecapi
Desain Kecapi
Pembuatan Kecapi
Kecapi Yang Boleh Dimainkan
Di ruangan berikutnya -masih di bagian tengah- kita bakalan disuguhi, ruang teater lagi. Nah, di sini, kita bakalan disuguhi dengan film jaman dulu, tentang cara membuat kue yang sangat terkenal di sini. Nama kuenya Hang Yan Peng. Enak sih menurutku. Kayak kue Tok kalau di Indonesia. Sempat aku video juga walau nggak keseluruhan. Bisa dilihat nanti di akhir tulisan ini ya.
Ruang THeater
Pindah dari ruang tengah, sekarang kita ke ruang sebelah kiri Sam Tung Uk Museum. Di ruang ini, kita bisa melihat beberapa ruangan yang didekorasi khusus untuk memperkenalkan budaya masyarakat Hakka. Ada tiga ruangan di zona kiri ini.
The Art Of Paper Crafting
Jadi di ruangan ini terdapat replika ludruk Hongkong yang sampai sekarang masih dimainkan oleh beberapa orang. Banyak sekali orang tua di sini yang menyukai kesenian ini. Biasanya, pertunjukan ini, diselenggarakan pada hari-hari khusus. Di tempat sembahyangan nenekku dulu, bakalan menggelar ludruk pas ulang tahunnya Mama Liong. Katanya sih ratu yang paling dihormati di zamannya. Ada beberapa foto yang pernah ku upload dulu. Semoga masih bisa aku review nanti.
Untuk tampilan ruangan di sebelah kiri ada di bawah ini.
Paper Crafted Unicorn
Kalau di kampungku nyebutnya Leang Leong :D Terkenal juga dengan nama Barong Shai. Di upacara-upacara besar, pastinya ada benda yang satu ini. Simbol dari kekuatan dan pengusiran kekuatan jahat. Pun kedatangannya banyak dinanti oleh masyarakat sekitar sebagai pertunjukan yang jarang disaksikan pada hari-hari biasa.
Kesenian BarongSHai mulai populer pada zaman dinasti Selatan-Utara (Nan Bei) tahun 402-589 Masehi. Kala itu pasukan dari raja Song Wen kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah raja Fan Yang dari negeri Lin yi. Seorang panglima perang bernama Zhong Que membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan itu. Dan upaya itu sukses hingga akhirnya tarian barongshai melegenda sampai sekarang.
Ruangan Unicorn
Narsis Wajib :D
Unicorn
Mechanically -driven Displays
Ruangan terakhir di sisi kiri, terdapat Mechanically -driven Displays. Bisa dibilang juga, ini adalah susunan kerangka yang dibuat untuk pertunjukan juga. Biasanya, bakalan ditambahin kertas gitu pada tampilan kerangkanya.
Isi ruangan, kurang lebih seperti gambar di bawah ini
Ok, setelah puas berkeliling, tinggal tempat lagi yang perlu kita review. Kita mulai untuk tempat yang pertama yuk. Nah, tempat ini berada di sisi tengah. Kalian bisa melihat ruang tamu dan beberapa peralatan rumah tangga tempo dulu. Di pintu masuk, salah satu ruangan, kita akan menemukan bebatuan yang di atasnya terdapat mantra-mantra. Hanya ada satu di tempat ini yang terdapat mantra sesuai gambar ini.
Mantra
Lanjut, masuk ke ruang tamu. Kita bakalan melihat ruang tamu jaman dulu juga terbuat dari kayu. Sudah seperti orang jawa jaman dulu. Letak penataannya pun sangat unik. Ruang ini, juga bisa dibilang tempat untuk berdiskusi
Bagian Atas Ruang tamu bisa Tembus Ke kamar tidur
Ruang Tamu Plus Tempat Diskusi
Pindah ke ruang sampingnya, kita bakalan disuguhi lagi, kamar tidur yang unik juga. Andai nggak ada pembatas, pengen banget buat tidur di ranjang itu. Ah ya, ada tempat tidur bayi yang tergantung juga. Terbuat dari bambu.
Kamar Tidur
Kamar Tidur dan Perlengkapannya
Setelah itu, kita bisa lihat ruang makan dan berbagai macam peralatan kuno yang disediain di ruangan itu. Kurang lebihnya ada di foto ini
Ruang makan dan berbagai macam perabotnya
Di sisi samping ruangan, ada dapurnya. Jadi satu ruangan ini terdiri dari ruang tamu, kamar tidur, ruang makan dan dapur. Ah ya, untuk toilet ada, terpisah dan letaknya di belakang. Samping tempat teather.
Dapur Dan Peralatannya
Dapur Dan Peralatannya
Dapur Dan Peralatannya
Penjelajahan tinggal dua ruangan lagi. Nah, foto di bawah ini adalah tandu pengantin. Bisa juga buat tandu raja, ratu atau orang-orang penting lainnya. Yang suka nonton film kerajaan-kerajaan pasti tau dong alat ini. Unic banget deh. Sayang nggak bisa disentuh. Kalau boleh pasti udah tak ajak selfi bareng :D
Tandu Pengantin
Tandu Pengantin
Di sisi kiri dan kanan juga masih terdapat kamar tidur. Bau kayunya begitu terasa. Pengap sekali di tempat ini. Kurang lebih fotonya seperti di bawah ini.
Kamar Tidur
Penampakan Almari Tua
Bagian Atas Kamar
Ranjang
Almari BErsejarah
Sisi Atas Ranjang
Dapur
Dapur
Peralatan Bertani
Peralatan Bertani
Peralatan Bertani
Peralatan Dapur
Peralatan Dapur
Peralatan Dapur
Tempat Air
Sekarang, kita ada di ruangan terakhir. Di sini, ruangan sedikit gelap. Kemarin, aku sampai kaget sendiri gegara, tiba-tiba lihat kepala menempel di kaca.Hahaha... ternyata cuma gambar projector aja. Hikz... kupikir hantu aja :D
Perlengkapannya sudah semakin modern. Dulu pas datang ke sini, sepertinya nggak ada ruangan macam ini. Aku sih udah dtang, pernah juga mengabadikan beberapa foto tapi nggak sedetail kemarin. Kurasa jaman dulu belum ada kemah-kemahan macam ini.
Penampakan Projektor di tangga
Tenda Kemah
Tenda Kemah
Di sebelah kiri ruangan juga gelap sekali. Andai malam hari pastinya macam rumah hantu ajalah. Serem bangetlah.
Ruangan sebelah kiri
Ini Bisa Muter Juga
Kursi Ini kayak Di Warteg
Narsis Sebelum Pulang
Bagian Akhir Perjalanan
Nah, berakhir sudah perjalanan kita di Sam Tung Uk Museum. Bagi yang malas baca, bisa lihat di chanel Youtobe aku di sini
Nah, berakhir sudah perjalanan kita di Sam Tung Uk Museum. Bagi yang malas baca, bisa lihat di chanel Youtobe aku di sini
Sungguh, sakit gigi itu bikin
kepala nyut-nyutan nggak karuan.Mau
tidur dengan posisi apapun tetap salah. Bisa bikin kita cepat naik darah. Wes pokoknya nggak enak segala rupa. Memang sih.
lebih baik sakit hati ketimbang ngerasain sakit gigi. Sakitnya benar-benar sampai ke ulu hati. Nohok banget deh. Rasanya macam kena tikung gitu. Duh... Mblo nasibmu.
Di Depan Klinik Giginya
Hal inilah, yang memutuskanku untuk nyabut gigi geraham atas - bagian belakang- kemarin. Harusnya sih, udah kecabut beberapa tahun
lalu. Gegara, dokter kliniknya salah cabut, jadinya, gigi yang harusnya sudah terkubur,
masih keukeh bertahan di mulut. Dongkol banget deh rasanya.
Dulu, nyabut gigi di dokter klinik,
untuk sekali cabutan $500. Mehong banget. Tapi apalah daya, daripada harus mempertahankannya bikin sakit. Yaudah, lebih baik dibuang aja.
Yah, macam kita yang sudah seharusnya membuang mantan yang nggak respect sama kita. Plus udah nggak meduliin kita lagi. Yang hanya bikin sakit hati ketimbang ngasih kita happy. Eh, kok jadi mantan sih.
Udah Mblo, lupain.
Nah, ceritanya, kemarin (senin, 21
Mei 2017), aku nekat kabur dari rumah buat registrasi pencabutan gigi di
Kennedy Town. Jarak tempuh antara rumahku dengan kota ini ya lumayan jauh.
Hampir 1 jam perjalanan. Pagi itu, lepas subuh aku pergi meninggalkan nenek yang
masih tidur pulas menuju Causeway Bay buat ambil barang duluan di JPBAI Hongkong. Biar hemat ongkir gitu. Setelah urusan selesai, barulah aku meluncur ke Kennedy Town.
MTR Kennedy Town Exit B . Foto Di ambil dari seberang Jalan
Untuk menuju tempat ini, bisa
langsung ambil jurusan ke Kennedy Town di Line Blue. Dari Causeway Bay langsung
saja turun eskalator ke MTR Line 2. Habis itu nggak perlu oper MTR karena kita langsung
dibawa ke tempat tujuan. Setelah sampai, bisa langsung keluar MTR dan pilih ke
Exit B. Keluar MTR, langsung belok kiri. Kira-kira, sepuluh langkah, kalian
akan mendapati gedung seperti ini.
Kennedy Town Community Complex Tempat Cabut Gigi Gratis Di Hongkong
Nah, di sinilah tempatnya. Pagi
itu, aku registrasi sekitar jam 7:30 am WHK. Lumayan, dapat antrian nomor 6
dengan kertas kuning. Tapi jangan kesenengan dulu. Ternyata sudah banyak sekali
yang antri di dalam gedung ini sejak subuh. Buktinya, walaupun aku dapat nomor
antrian ke 6, ternyata sudah banyak yang teregistrasi di lantai 10 dengan kode
registrasi bewarna pink, putih dan hijau.
Lepas Registrasi Dapat Urutan Ke 6
Tepat pukul 08:30 am WHK, diadakan
registrasi ulang, sekalian ditanyain keluhan pasien. Mau dicabut, tambala tau dicuci.
Kalau pas aku sih ya mending di cabut. Lagian, ditambalpun tempatnya terlalu
sulit. Bakalan memakan waktu lama plus untuk perawatannya pun bisa sangat
ribet. Mending kehilangan satu gigi lagi deh.
Lagi Antri Nunggu Panggilan
Setelah tanya jawab itu, kita
dipersilahkan untuk duduk sebentar, sambil menunggu suster memanggil kita buat
ketemu sang Dokter. Pas ketemu dokter, kita bakalan ditanyain, “gigi mana yang
mau dicabut?” Kalau aku sih gigi atas yang paling belakang. Tempatnya cukup
sulit. Plus ini, adalah saluran syaraf mata kananku. Biasanya, kalau pas sakit,
mata kanan ini sering banget ngerasain sakit juga. Wes pokoknya macam dua hati
yang nggak bisa dipisahin.
Pagi itu, karena tempatnya yang
sulit, dokter memutuskan buat di ronxen. Ini yang sedikit membuatku ketawa sih.
Bukan, ngetawain dokternya tapi ini pengalamanku yang patut harus aku ingat.
Selama di Hongkong, masalah bahasa, emang rada mamatei alias kurang
bisa nangkap kecuali dikasih peraga atau yah isyarat terlebih dulu.Pasalnya, aku lebih sering memakai bahasa Shang Hai ketimbang Kantonis. :D
Nah, pas di ronxen ini kan mulutku dikasih kayak lempengan besi. Suster penjaganya itu nyuruh aku gigit.
Dalam bahasa kantonis itu aku nggak paham gigit itu apa? Jadinya, pas aku buka
mulut tuh malah nggak aku gigit. Jadinya malah mual gitu. Macam kita masukin jari ke mulut sambil di senggol-senggolin ke dinding mulut. Pan jadinya mual tuh. Sampe lama acara itu berlangsung soale nggak kugigit. :D sampai mau muntah beneran. Di kaki langsung lemes. Habisnya ini mulut kayak macam mau dikuras gitu. Tapi, pada
akhirnya aku paham setelah si Suster meragain, ini coba kamu tekan dengan gigi. Nah pas ini dia kasih kode tangan dua ditekan ke lempengan besi itu. Jadi pahamlah aku. :D maklum wong ndeso.
Kenapa kita disuruh gigit? Ya itu buat ronxen gigi. Awalnya sih, aku pikir kayak ronxen body gitu :D ternyata beda, Mblo.
Beruntunglah, buat kalian yang baca blog ini, yang nggak tau atau paham bahasa
susternya tentang lempengan yang dikasih di mulut itu. Seenggaknya, kalian
nggak malu. :D aku aja kalau inget ketawa sendiri. Malu banget. Tapi, Alhamdullilah penderitaan berakhir.
Setelah sukses di ronxen, dokter
gigi tadi nyuruh kita masuk lagi, buat penyuntikan bius. Habis itu, kita
disuruh keluar ruangan, buat nunggu. Yah, kira-kira 5-10 menit gitu. Setelah
itu, sampailah kita dibagian yang paling menegangkan.
Cabut Gigi sama halnya kayak kita
dipaksa buat ngelepasin pasangan yang nggak buat kita nyaman.
Tuh kan pasangan lagi yang dibahas. :D
Nggak ada 5 menit, gigi sudah
tercabut. Nggak sakit pula. Alhamdullilah, bersyukur sekali. Setelah itu, kita
dikasih kertas tentang cara perawatan gigi setelah dicabut. Cara perawatannya
kayak gini.
Cara Perawatan Setelah Cabut Gigi
Oh ya, khusus untuk para pekerja migran kayak kita ini,
pencabutan dilakukan hari senin dan jumat saja. Hari lain tidak bisa.
Sebenarnya, di Tsuen Wan sini juga ada. Tapi aku takut malah kena rujukan.
Lagipun, aku nggak tahu bakal bayar atau gratis macam di Kennedy Town ini. Per
harinya juga di batasi, hanya untuk 84 orang saja. Di Tsuen Wan pun begitu.
Jadi hanya diberi jatah 84 seat.
Contact Kennedy Town Commuity Complex
Semoga, review ini membantu kalian
buat yang pengen nyabut gigi di Hongkong. Lebih baik sih di sini. Soalnya kalau
di Indonesia, takutnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kebanyakan di Indoensia itu dokternya gadungan, salah-salah kita bisa kena malpraktek macam yang pernah terjadi beberapa bulan lalu. Mumpung masih di
Hongkong, sebaiknya melakukan perawatan. Jangan sampai menunggu sakit.
Oh, ya saran aja. Sebelum, cabut gigi, lebih baik minum obat pereda nyeri. :D lumayan buat ngeredain nyeri gigi pasca pencabutan. Soalnya, pas lepas kapas, ada ruang di gigi yang terbuka dan itu membuat nggak nyaman banget.
Jangan lupa tinggalin komen atau
share buat yang lain biar banyak yang tahu lagi. Jangan hanya berhenti di kamu
ya :D
Dahulu kala, hiduplah seorang gadis nan cantik jelita dari daerah Tulungagung. Dia adalah seorang resi atau pendeta bernama Winadi, yang tak lain dan tak bukan adalah sosok Nyi Roro Kembang sore. Putri
dari Pangeran Bedalem dari dukuh Bonorowo Dia memutuskan untuk menjadi seorang
resi dan bertapa di gunung CIlik setelah seseorang yang amat
dicintainya tewas, dibunuh oleh Kyai Kasan Besari dan Pangeran Bedalem.
Sungguh kisah cinta yang amat memilukan.
Penghianatan yang dilakukan oleh Kyai Kasan Besari terhadap
gurunya Kyai Pacetlah yang menjadi awal mula kisah ini. Kyai Besari yang
terkena hasutan Pangeran Kalang (paman dari Nyi ROro Kembang Sore) untuk membangkang dan membuat perguruan sendiri dengan aliran hitam inilah yang membuat Kyai Pacet murka.
Kyai Pacet akhirnya menyuruh putra mahkota majapahit dan muridnya
untuk menangkap Kyai Kasan Besari. Namun, tak dinyana. Putra mahkota tewas saat bertarung dengan Kyai Kasan
Besari. Raja Majapahit yang mendengar bahwa putra Mahkota tewas terbunuh,
memerintahkan Pangeran Lembu Peteng untuk mencari keberadaan Kyai Kasan Besari.
Ilustrasi Pangeran Lembu Peteng
Namun, di tengah pencariannya. Justeru Pangeran Lembu Peteng
ini bertemu dengan sosok perempuan nan cantik jelita, bernama Nyi Roro Kembang
Sore. Cinta pada pandangan pertama inilah yang membuat mereka berdua lupa akan
bahaya yang mengintai mereka.
Pangeran Lembu Peteng lupa akan tugasnya untuk mencari Kyai
Kasan Besari. Dia justeru tengah dimabuk cinta oleh kecantikan Nyi Roro Kembang
Sore. Pangeran Kalang yang mengetahui hal ini, memberitahukan pada Pangeran
Bedalem yang tengah bersembunyi di Ringin Putih. Pangeran Bedalem murka dan
terjadilah pertarungan antara Pangeran Lembu Peteng dan Pangeran Bedalem.
Namun, hasilnya imbang. Dan mereka berhasil kabur dari pengejaran.
Nyi Roro Kembang Sore dan Pangeran Lembu Peteng memutuskan untuk
lari ke Majapahit. Namun, di tengah perjalanan, pertarungan itu terjadi lagi.
Pangeran Bedalem yang tak terima, meminta bantuan pada Kyai Kasan Besari untuk
membunuh Pangeran Lembu Peteng. Pertarungan sengit yang tak seimbang itupun akhirnya
membuat tumbang Pangeran Lembu Peteng. Dia tewas dan jasadnya dibuang di
sungai. Dan sungai itu yang sekarang terkenal dengan nama Sungai Lembu Peteng.
Penampakan Sungai Lembu Peteng
Tak terima akan perbuatan ayahnya, Nyi Roro Kembang Sore
memutuskan untuk pergi meninggalkan ayahnya. Hatinya begitu sakit dan hancur
karena cinta pertamanya tewas di depan kedua matanya sendiri. Nyi Roro Kembang
Sore terus berlari hingga akhirnya dia berhenti di suatu desa bernama desa
Dadapan. Di desa itu, tinggalah mbok Rondo Dadapan dan Anaknya Joko
Bodho. Mbok Rondho Dadapan mengijinkan Nyi ROro Kembang Sore untuk tinggal
bersamanya.
Ilustrasi Mbok Rondo Dadapan (Reupload Google)
Ilustrasi Joko Bodho (Ediied By Me)
Joko Bodho yang melihat kecantikan Nyi Roro Kembang Sore pun
akhirnya jatuh hati padanya.
Berulangkali, Joko Bodho menyatakan cintanya pada Nyi ROro Kembang Sore. Namun,
hanya penolakan yang didapat. Tak patah arang, hari demi hari Joko Bodho tetap
melakukan hal yang sama. Dan Akhirnya, Nyi Roro KEmbang Sore memberikan sebuah
syarat.
“Selama empat puluh hari, empat puluh
malam, kamu harus bertapa di bukit dan kepalamu harus ditutupi dengan cikrak.
Jangan pernah kembali ke sini jika semua itu belum kau penuhi.”
Dasarnya orang bodho dan kadung
cintrongnya sama Nyi Roro Kembang Sore, maka Joko Bodho ini pun menyanggupi
permintaannya.Sore itu mereka berpisah. Nyi Roro Kembang Sore menuju ke –gunung
CIlik- arah barat. Dan Joko Bodho ke arah Selatan.
Mbok Rondho Dadapan yang mengetahui mereka berdua tak ada di
rumah, panic. Mbok Rondho mencari Joko Bodho yang tengah bertapa di sebuah
bukit. Saat melihat anaknya bertapa menghadap arah barat dengan ditutupi
cikrak, marahlah dia. Berulangkali, Joko Bodho dipanggil, namun tetap saja tak
menggrubris mbok Rondho dadapan. Dia masih memegang teguh janjinya untuk
bertapa sesuai syarat yang diajukan oleh Nyi Roro Kembang Sore. Emosi mbok
Rondho Dadapan kian memuncak. Dan keluarlah kata-kata murka itu.
“Joko Bodho…!
Ditange’ke kok malah njigideg koyo watu to…!” Joko Bodho…! Dipanggil kok
diam saja kayak batu.
Langit tiba-tiba bergemuruh. Bumine gonjang ganjing. Halilintar menyambar-nyambar. Dan akhirnya
mengenai Joko Bodho. Mbok Rondho Dadapan yang tak sengaja mengeluarkan
amarahnya, seketika menangis tersedu. Melihat anaknya berubah menjadi batu. Dan
tempat itu kini dikenal dengan nama Joko Budheg. Nyi Roro Kembang Sore yang
telah mempunyai firasat sebelumnya hanya bisa berpasrah melihat segala kejadian
itu dari kejauhan. Joko Bodho berubah menjadi batu. Dan, tempat itu dikenal dengan nama Batu Joko Budheg atau Gunung Budeg. Yang berada di desa Boyolangu, Tulungagung, Jawa TImur.
Foto ReUpload Google
Nyi Roro Kembang Sore memutuskan untuk bertapa di Gunung Cilik sampai akhir hayatnya. Dia memutuskan untuk tidak menikah. Terlalu sakit, mungkin. Ah, begitulah cinta. Deritanya memang sungguh tiada tara.
Begitulah kiranya
cerita Nyi Roro Kembang Sore. Kapan-kapan kalau ada waktu bakalan aku update
lagi :D ini sebagai ilustrasi aja. Kalau ada yang berasal dari Tulungagung
bolehlah ikutan buat review.
Dan aku tambahkan video di bawah ini sebagai visualisasi cerita di atas. :D Alhamdullilah, bisa mendapat juara pertama dalam lomba DOngeng nusantara yang diadakan oleh KOTEMA. Komunitas Teater Matahari Hongkong.
Minggu 30 April 2017, adalah masa
yang paling dinantikan bagi fans Pak Jokowi buat temu kangen dengan beliau di
Hongkong. Antusias Pekerja Migran di Hongkong pun begitu membahana. Tak ayal,
pemerintah Hongkong memberikan pengamanan yang begitu ketat untuk menyambut
kedatangan orang nomor satu di Indonesia saat ini.
Temu Kangen Presiden Joko Widodo Di Hongkong
Aku
adalah salah satu yang beruntung dapat hadir serta menuliskan pengalaman ini
buat kalian. Walau pada kenyataanya, tetap tak bisa mendekat untuk bersalaman, yang
terpenting dari jarak kurang dari 500 meter, aku bisa menatapnya.
Sebelumnya,
perjuangan untuk bertemu dengan beliau ini tak mudah. Para WNI di Hongkong yang mau bertemu
dengan Pak Jokowi ini harus mendaftarkan diri lewat organisasi ataupun sms yang
disediain oleh KJRI Hongkong. Lewat layanan inilah, tiket itu nantinya dapat
kita gunakan untuk bertemu beliau. Beruntung pula pas hari pendaftaran yang cuma satu hari itu, aku diingatkan sama sohib. Kalau nggak, nggak bakalan deh dapat sms balasan seperti ini.
Sms Balasan Setelah PEndaftaran
Untuk
pengambilan tiket sendiri pun, kita diharuskan antri. Ada juga yang antri dari
subuh. Pun ada pula yang memilih untuk sore hari. Kalau aku, Alhamdullilah dapat
sohib yang mau mengantrikan. :D namanya mbak Lilik Suwarti. Berhubung rumahnya
dekat dengan pengambilan tiket jadilah dia yang antri duluan.
TIket Temu Kangen Pak Jokowi
Ah, ya…
pas hari pengambilan tiket itu, aku sampai nyasar. Kurangnya informasi dan
pengetahuan akan daerah di CouseWayBay membuatku tersesat. Padahal sudah pakai
Google Maps. Tapi apalah daya, aku tetap tak bisa menemukan tempat itu. Pihak
KJRI hanya bilang, keluar dari exit F, jalan kurang lebih 15 menit. Bisa juga
naik bus yang sudah ditunjuk. Lah, aku ya ndak paham di mana tempat antrian bus
ini. Dan setelah kurang lebih 20 menit
tersesat, aku memutuskan untuk naik taksi dengan 2 orang yang ikut tersesat
denganku. :D
Sampai
tujuan, perjuangan pun belum selesai. Antrian yang membludak membuatku sedikit
ragu buat nerobos antrian. :D Tapi kata mbak Lilik, “wes nggak apa sini aja.”
Yah walaupun harus tutup telinga mendengar ocehan mereka yang tak terima, aku
diantrikan. Ah, kejadian ini persis yang aku alami dulu, pas waktu pembuatan
KTKLN di Prince Edward. Bener-bener keos bangetlah. Tapi, aku bersyukur banget. TIket tanggal 30
Mei sudah ada di tangan.
Bersama Mbak Lilik Suwarti (Kanan) saat Pengambilan Tiket
Hari H
pertemuan dengan Presiden.
Hall 8&9 Asian WOrld Expo
Pementasan Tari dari BMI
Sepagi
itu, aku sudah bersih-bersih, mandiin nenek, kasih makan dia dan yupz siap
cuzzz ke Asian World Expo yang ada dekat dengan Bandara International Hongkong.
Namun, kejadian yang tak terduga sebelumnya membuatku sedikit gemes. Aku
tersesat untuk kedua kalinya. Entah, ini suatu pelajaran yang diberikan Allah
SWT untukku atau ujian yang harus kulewati untuk bertemu orang nomor satu di
Indonesia ini.
Setelah
keluar dari rumah majikan, aku mengantri bis menuju Tsing Yi. Alternatif naik
bis ini, menurut yang kudengar dari majikan tempo hari adalah yang tercepat
untuk menuju Asian World Expo. Maka, berangkatlah aku menuju Pasi Cam (terminal
BIs) yang nggak jauh dari rumah. Bis dengan nomor 41 M itu melaju cukup cepat,
sekitar 10 menit sudah sampai ke Pasi Cam Tsing YI. Tapi, ternyata tujuan Pasi
Cam-ku ini salah. Karena Bis yang membawaku ini tidak berhenti di MTR Tsing Yi.
Dengan terpaksa aku harus berlari buat menuju MTR yang jaraknya 20 menit dari
tempatku turun tadi. Alamajangggg…
Perjalanan Menuju MTR Tsing YI
Salah Masuk Bus
Jalan Kaki Hampir 10 Menit Lari
.
Penderitaan
pun belum berakhir. Setelah masuk MTR Tsing Yi, aku pun langsung saja
mengetudkan Patadhongku (Kartu Serba Guna) ke mesinnya ke MTR Tsing Yi. Setelah
naik tangga menuju lantai 2, ternyata kereta tujuanku tidak ada. Turun lagilah
aku akhirnya. Ternyata tetap tidak ada juga. Lalu kuputuskan untuk naik ke
lantai 3. Ternyata tetap tidak ada juga. Keringat dingin sudah mengucur deras.
Parfum pun luntur bersamanya. Eh bujubuneng. Ternyata kereta Asian World expo
ini berbeda arah. Nggak satu tujuan dengan kereta Tsing Yi. Ya Ampyunnnnnn…. Terpaksalah
aku keluar MTR Tsing Yi dan membayar $3,7. Heu Heu heu…
MTR Tsing Yi Dan Airport Express Ternyata Terpisah Jadi Harus Keluar dulu dari MTR
Kereta Airport Express itu ternyata
sangat mewah. Aku sampai takut mau duduk. Pasalnya, Hampir ke semua gerbong itu
punya kursi duduk satu-satu. Takut, seandainya salah gerbong. Eh, ternyata
emang nggak. Pantes aja mahal :D Kupikir, kereta eksekutif seperti kalau kita
mau pergi ke Lowu atau Lomacau. Salah tempat duduk bisa kena denda.
Lamanya Menunggu
Di Luar sana masih banyak keindahan yang belum kita lihat
Ketika sinar membawamu pergi
AKhirnya
naik jugalah aku MTR menuju Asian World ini. Kereta yang lumayan cepat. Namun, tak secepat yang kalian kira. Untuk
bertemu Pak Jokowi, kita diarahkan untuk menuju Hall 8 dan 9 yang jalannya
cukup jauh sekali. Adalah kiranya 20 menit lari-lari. Soalnya muter gitu kayak
kitiran :D
Muterin Antrian Ini Panjang Bingit
Pengamanan
super ketat pun berlaku. TIdak boleh bawa tas besar ketika masuk ke dalam
ruangan. Boleh membawa itu pun harus
dititipkan terlebih dahulu sebelum masuk Hall Temu Kangen. Pemeriksaan berlapis
ini dilakukan dua kali. Mungkin, saking spesialnya pak Jokowi hingga
diberlakukan pengamanan super wow ini.
Pemeriksaan Barang Bawaan
2 kali Pemeriksaan Seperti Ini
Sekitar
jam 2 an siang pak Jokowi datang. Tepuk riuh WNI menyambut beliau. Terharu
rasanya melihat pak Jokowi saat itu. Tak lupa beliau juga membagikan beberapa
pertanyaan plus bagi-bagi sepeda buat si penjawab. Huh… nyesel juga gegara
nggak bisa berjabat tangan secara langsung dengan beliau. Jangankan mendekat,
PasPamPresnya saja sudah menghadang. Tapi ndak apa. Bisa buat pengalaman.
Pas Pak Jokowi Memberi Sambutan
Ketika Pak Jokowi meminta yang
paling belakang untuk maju, sebenarnya aku pun sudah lari dari belakang
panggung menuju panggung. Tapi sayang, kalah cepat sama yang sudah ditunjuk pak
Jokowi. Huuuuu… Padahal aku udah semangat 45 buat berjabat tangan langsung. Aih,
belum rejeki kayaknya buat ngedapetin sepeda dari pak Jokowi
Karena Aku Indonesia
Merah Putihku
Aku Tetap Anak Bangsa
Ah ya,
aku juga bertemu dengan orang-orang yang tak terduga. Kayak mbak Dian ini. yang
duduk di sampingku. :D
Ini pas Pindah Tempat duduk Yang Paling Belakang Sendiri
Nggak Sengaja Ketemu Teman di FB mbak Dian Trisna wati
Sohib Yang Jago Karate Alifa Hibatillah
Ah inilah saksi yang telah aku
tuliskan hari ini. Maaf deh nggak bisa panjang-panjang. Ini aja udah panjang
kali ya :D
Andai saja bisa bertatap muka langsung dengan pak Jokowi. Aku ingin sekali mengatakan, "Terus tingkatkan lagi sistem perburuhan yang selama ini kurang sekali diperhatikan." Kiranya cuma itu yang ingin aku sampaikan ke beliau jika bertemu langsung. Semoga kelak diberi kesempatan oleh-Nya
Jangan lupa buat nambahin aku di
teman kalian. Nanti bakalan aku follback deh.