Jumat, 10 Juni 2016

Sialan....! Token Mandiri Eror Lagi

        Kapan hari baca berita kalau nggak salah, bank mandiri dapat penghargaan berturut-turut atas kinerjanya yang 'WoW'. Ah, entahlah itu cuma sekedar penghargaan asal-asalan atau macam mana. Yang jelas hari ini, aku begitu kecewa banget dengan sistem internet bankingnya yang sering eror.

       Betapa tidak, hari ini, ketika ingin transfer uang, eh malah kena peringatan bahwa wrong cholengce (8001). Padahal, mataku nggak rabun loh, buat memasukkan chapca dan nomor token ke IB Mandiri. Saking gregetnya, terpaksa transfer uang pun tertunda.

       Usut punya usut, nggak cuma aku aja yang mengalami hal serupa. Setelah ubek sana, ubek sini buat tahu kenapa IB Mandiri sering bermasalah, ketemulah dengan blognya pak Salim Suharis. Dan ternyata, nggak cuma beliau saja yang di tahun 2009 mengalami hal ini. Banyak pula sebagian nasabah yang mengalami hal yang sama, termasuk aku.

                                                               ***

        Tadi siang, setelah dapat kabar uang masuk, pengenya segera transfer ke nasabah lain sesama mandiri. Beberapa kali inet mengalami ke eroran yang mengakibatkan gagal log in. Padahal tahu sendirilah, internet Hongkong itu kenceng banget. Dan saking kencengnya nggak bisa nembus IB Mandiri; Set dah...

       Beberapa menit kemudian bisa Log In. Dan melakukan transaksi tapi ya itu pas masuk buat ngasih kode tokennya lakok gagal. Entah alasanya apa. Nyoba dua kali juga begitu. Takut kenapa-napa, terpaksa deh nunda transaksi. Kalau begini siapa yang rugi. Hati ini, macam lahar gunung kelud. Udah siap memuntahkan laharnya.

       Apalagi saat ini, aku tidak berada di Indonesia dan token tersebut juga bukan atas namaku. Kenapa bisa bukan atas namaku? Begini ceritanya.

       Februari lalu, aku pulang ke Indonesia. Niatnya pengen sekali bisa membuat token Mandiri. Punya jatah pulang cuma 5 hari. Waktu yang nggak banyak tentunya. Dan di daerahku, bank Mandiri itu cuma ada 2.Yang satu di pusat kota dan yang satu di timurkota yang jaraknya lumayan jauh.

      Setelah nunggu alias antri yang lumayan memakan waktu sampailah pada diriku dan itupun mepet waktunya cuma sampai jam tiga. Mbaknya si penjaga yang aku lupa namanya karena nggak ngefoto tuh orang nggak ngasih token alasanya token habis. Gila kan? sekelas mandiri bisa kehabisan token. Ini perhari dijatah berapa sih tokennya. masaka ampe ratusan yang minta buat token.

       Akhirnya tak jadilah acara buat token tersebut. Jadi bawa aja token punya Mamak ke Hongkong. Tapi begitu menyebalkannya token ini. sering sekali eror dan mengalami gangguan. Yang terblokirlah, tulisan chapcanya salah atau apalah dan mengakibatkan token tersebut tidak bisa digunakan.

       Kalau pun bisa dikirim ke Indonesia lewat pos, itupun memakan waktu kurang lebih 3 minggu. Jan bikin muntab nggak tuh. Sabar katanya.... Iya sabar, sabar karena transaksi nggak bisa dilakikan..

       Punya token itu pengennya mempermudah transaksi, bukan buat mempersulit macam ini. Kan jadi bikin emosi. minta bantuan sama unit layanan 14000 pun percuma. Lagi-lagi bakalan disuruh ke cabang mandiri terdekat. Minta bantuan @mandiricare juga begitu. Halah, semua akses itu nggak banyak membantulah pokoknya. Yang ada bikin emosi aja.

       Emang sih, gembar gembornya keren. Tapi kalau kualitasnya macam inilah ya sama aja bohong. Buktinya, untuk membuka token yang terblokir pun tak bisa secara manual lewat customer servisnya. Untuk menjaga hal yang nggak diinginkan sih katanya. Tapi kok ya aku jadi malas berhubungan dengan Mandiri. Yang sailnya lagi. Si Emak ikutan AXA Mandiri yang tiap bulannya wajib bayar 500.000 yang memaksa aku pula untuk setia memakai Mandiri selama lima tahun. Heuhhhhhhh...... Rempong deh. Tahu gini pakai BCA aja. Rada nyesel pakai Mandiri.

        Semoga curhatanku ini bisa dibaca pihak Mandiri. Biar meningkatkan kualitasnya lagi sebagai bank yang katanya selalu dapat penghargaan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

SEMUA TENTANG MAS KER