Senin, 27 Januari 2020

Dilarang Menyapu Saat Imlek

Hai teman-teman seperantauan. Kalian pernah dikasih tahu majikan belum kalau pas hari pertama Imlek tidak boleh nyapu atau bersih-bersih rumah? Apa sih alasannya? Penasaran?

Zzzzzttt, aku punya jawabanya. Setiap majikan di Hongkong, tentu berbeda baik agama maupun karakternya. Ada yang percaya hal mistis pun ada yang menanggapinya biasa aja.

Tahun pertama aku bekerja di Hongkong dan merasakan Imlek di negerinya Jacky Chan ini, nampak biasa sekali. Nggak ada yang special. Mungkin ini karena majikanku yang dulu adalah pemeluk Agama Kristen. Jadi nggak mengenal budaya semacam itu. Lebaran pun terasa seperti hari-hari biasa. Yang jelas, waktu itu, aku dapat libur 3 hari berturut-turut tanpa harus kerja dan bersusah payah membuat jajanan untuk menyambut para tamu. Ya, selain majikan dulu nggak terlalu banyak punya saudara, aku tak diijinkan berada di rumah waktu hari raya imlek itu. Jadi soal dapat angpao, yah cuma ala kadarnya aja. Tapi tetep bersyukur. Dapat rejeki tambahan.

Di hari pertama, aku juga masih tetap nyapu lantai, ngepel dan bersih-bersih rumah seperti biasa. Saat itu, aku pernah tanya ke momonganku soal, “perlu tidak menyapu lantai dan membersihkan yang lainnya?” dan beliau menjawab, “perlulah, kita tak mengenal istilah semacam mereka.”

Setidaknya, itu yang dikatakan momonganku dulu. Yaps, bagi mereka tidak penting memercayai hal-hal mitos semacam itu. Mungkin juga karena Majikanku yang dulu suka dengan kebersihan. Ini sudah seperti yang kita lakukan di agama Islam dalam menyambut lebaran tiba. Sebisa mungkin, rumah harus rapi dan bersih. 


Lalu, apa yang dilakukan oleh masyarakan Tionghoa yang masih mengenal hal ini? Mitos apa sih yang dimaksud?

Disinyalir, menyapu saat hari imlek tiba sama halnya seperti kita membuang rejeki dan keberuntungan. Makanya, di majikanku yang kedua ini, aku menerapkan hal itu. Bukan karena memercayai mitos itu tapi lebih ke menuruti kemauan majikan saja. Lumayan kan, nggak perlu capek-capek bersih-bersih. Kita tinggal duduk manis dan menunggu angpao tiba. Hahahaha. Tapi jangan tanya saat hari sebelum Imlek tiba. Euhhh, kerjaan udah macam roda diputar dengan kecepatan cahaya. Capek banget.

Kalian begitu juga kan? Kalau ada yang ringan (nggak kerja dan duduk santai) ngapain milih yang susah.

Oh ya nggak hanya soal menyapu saja. Kita juga diharuskan menyimpan sampah di hari pertama imlek dan membuangnya di hari berikutnya. Mitosnya sama aja sih katanya bisa membuang keberuntungan dan rejeki. Ya, hal ini bagi sebagian mereka adalah kepercayaan. Jadi kita sebagai orang yang memang berseberangan dalam pemikiran tidak boleh menjudge orang secara sepihak. So, mari saling menghormati.

Sekarang, setelah pindah rumah baru dan mengikuti anaknya Yeye (Kakek) yang dulu ku rawat, semuanya juga berubah. Mungkin karena anaknya masih muda dan nggak terlalu respect soal hal semacam itu, jadi ya seperti balik ke jaman di mana aku tinggal di rumah majikan pertamaku.

Sekali lagi, terlepas dari apapun itu, mari saling bertenggangrasa dan menikmati perbedaan ini dengan riang dan gembira. Ya, termasuk kegembiraan dapetin angpao saat lebaran tiba.

GONG XIE GONG XIE TAIKA BANGYAU



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

SEMUA TENTANG MAS KER