Senin, 04 November 2019

Pepper Lunch Restoran Yang Cocok DIkunjungi Saat Musim Dingin Tiba




#Kuliner #review #pepperlunch #pepper #lunch #steak #dagingsapi #makan #bersama #team #testing #food #traveler

Pepper Lunch Restoran Yang Cocok DIkunjungi Saat Musim Dingin Tiba

Music Video Credit: https://youtu.be/5WYA-Ij9eJc


Hai teman-teman, jumpa lagi bersama aku di sini. Kali ini, kita mau review plus aku lagi punya nazar ke tim ku kemarin kalau menang lomba vlog bakalan traktir mereka. Nah berhubung kita ada jadwalnya cuma pas hari minggu dan restoran Indoneisa yang dituju nggak friendly terhadap penyandang disabilitas, jadinya kita melipir nih ke sini.

Yaps, kita mutusin buat makan di Pepper Lunch karena pengen banget makan steak sapi. Dan tentunya ramah buat penyandang disabilitas.

Untuk harganya relatif mulai dari $50 hongkong dolar. Jam bukanya sendiri mulai pukul 11 pagi sampe 11:30 malam.

Ciamik banget deh pokoknya. Nggak mau nyoba nih?

For Endorse atau mau nanya-nanya seputar hongkong bisa hubungi aku di

Facebook : Zhiang Zie YIe
Email : zhiang.zieyie@gmail.com
Whatsapp : +85294415904

Thanks for watching jangan lupa buat like, komen and subscribe ya.




Readmore → Pepper Lunch Restoran Yang Cocok DIkunjungi Saat Musim Dingin Tiba

Jumat, 01 November 2019

Akhirnya Menang Juga | Lomba Vlog Kumparan, BNI Dan KJRI HongKong










Ini kali kesekian dapat hadiah dari BNI Remittance Awalnya nggak nyangka bisa masuk sepuluh besar. Secara banyak video dari teman-teman lain yang tak kalah bagusnya.

Alhamdullilah berkat dukungan dan doa dari mereka - yang berada di balik layar - perjuangan itu akhirnya terbayar. Terima kasih untuk kalian - baik sahabat maupun teman-teman facebook- untuk supportnya.

"Yakinlah tidak ada hasil yang menghianati kerja keras kita."

Terima kasih buat KJRI Hong Kongkumparan dan BNI Smart Remittance yang telah memfasilitasi kami untuk terus berkarya.

#SemangatKemerdekaanDariHongkong
Readmore → Akhirnya Menang Juga | Lomba Vlog Kumparan, BNI Dan KJRI HongKong

Akhirnya Menang Juga | Lomba Vlog Kumparan, BNI Dan KJRI HongKong










Ini kali kesekian dapat hadiah dari BNI Remittance Awalnya nggak nyangka bisa masuk sepuluh besar. Secara banyak video dari teman-teman lain yang tak kalah bagusnya.

Alhamdullilah berkat dukungan dan doa dari mereka - yang berada di balik layar - perjuangan itu akhirnya terbayar. Terima kasih untuk kalian - baik sahabat maupun teman-teman facebook- untuk supportnya.

"Yakinlah tidak ada hasil yang menghianati kerja keras kita."

Terima kasih buat KJRI Hong Kongkumparan dan BNI Smart Remittance yang telah memfasilitasi kami untuk terus berkarya.

#SemangatKemerdekaanDariHongkong
Readmore → Akhirnya Menang Juga | Lomba Vlog Kumparan, BNI Dan KJRI HongKong

Jumat, 11 Oktober 2019

Cara Cepat Buat Barner Promosi Di Adobe Photoshop CC 2019

Jasa pembuatan barner, memang banyak sekali dicari akhir-akhir ini. Resep ini aku dapat dari buku Photoshop CC the missing manual karya Lesa Snider. Walau nggak sama dengan aslinya yah bisa dibilang hampir lah ya. hehehe.

Berikut hasilnya :

Readmore → Cara Cepat Buat Barner Promosi Di Adobe Photoshop CC 2019

Selasa, 10 September 2019

Flash Fiction : Perempuan Yang Menginginkanku Mati

Aku tidak tau jalan pikiran apa yang merasuki perempuan ini hingga keukeh ingin membunuhku. Cairan yang tak kuketahui namanya itu, nyaris ku sesap. Beruntung, seseorang yang bersamanya malam itu mencegahnya. Menampar pipinya berulangkali. Suara tamparan itu cukup terdengar di telingaku. Dia menangis. Memeluk lututnya. Menyesal.

Tapi, itu hanya sesaat.

Dia kembali mencari tempat yang tepat untuk membunuhku. Sepanjang malam, dia terjaga di depan layar monitornya. Aku bisa merasakan kegelisahan itu. Perempuan ini, sesekali mendengus kesal. Mengumpat entah kepada siapa.

Aku cukup tau rasa itu.

Rasa tak diinginkan.

Rasa ingin disisihkan.

Malam kelima, sejak pertemuannya dengan seseorang itu, aku mendengar dia menelpon seseorang. Aku pikir orang lain. Nada suaranya lebih tegas.

“Jangan, aku bisa membantumu.”

Itu kata yang kudengar sebelum akhirnya telpon genggam itu dibanting. Dia mengumpat sejadi-jadinya.

“Sial. Kenapa kau harus datang dikehidupanku,” umpatnya sambil memukuliku.

Satu.

Dua.

Tiga.

Aku menghitungnya. Pukulan itu keras sekali. Tapi setelah itu, dia kesakitan. Perempuan ini menangis dan tak henti-hentinya menceracau. Tangisan ini, adalah tangisan terpanjang yang pernah ku dengar.

Lalu, beberapa menit berselang. Aku mendengar suara sirene itu. Perempuan ini dibopong ke ambulance. Dan lima belas menit kemudian. Kami sampai di sebuah rumah sakit terbesar di kota ini.
Beberapa orang beseragam putih menghampiri kami. Memeriksa perempuan yang kini tergolek lemah. Memasang alat yang tak kuketahui kegunaannya. Dan membawa kami ke ruangannya yang terisi peralatan medis.

“Dia harus segera ditangani,” kata salah seorang yang berdiri di sisi ranjang kami.

Perempuan ini terlelap. Aku tak bisa membangunkannya dari tempatku meringkuk. Obat bius itu terlalu kuat. Rasanya telah mempengaruhi kesadarannya.

Beberapa pasang mata terlihat menunduk. Seperti tengah berdoa. Mereka mulai bekerja. Cukup cepat. Aku bisa merasakan darah itu mengalir dari jalan kehidupan. Dan tak berapa lama, Aku dipaksa mereka untuk keluar.

Aku tak berontak.

Aku tak menangis.

Sungguh.

Aku telah mengikhlaskan apa yang sudah tergaris.

Sekalipun, aku tak pernah marah atas apa yang diperbuat perempuan ini. Karena kejadian apapun yang terjadi baik terhadapku maupun orang lain, pastilah menjadi jalan terbaik sesuai dengan ketetapan-Nya. Dan ini, adalah jalan terbaik yang telah dipilih Tuhan untuk kami.

Perempuan ini adalah calon ibuku. Walau saat ini dia membenciku dan sama sekali tak menginginkanku ada. Tapi Aku yakin, kelak, di suatu masa yang entah, dia akan mengingatku sebagai seseorang yang pernah ada dan bersemayam di dalam rahimnya.

Mungkin.

Saat ini.

Dia bahagia.

Walau harus, mengorbankan rasa dari anaknya.

Ya, aku.

Aku yang terlahir, dari tumpahan mani yang berlomba menuju rahim ibuku.

Aku yang terlahir dengan luka menyayat. Tak hanya tubuhku. Tapi juga hatiku.

Aku yang terlahir dari ketidakinginan perempuan ini.

Aku yang terlahir dari nafsu sesaat yang mereka perbuat.

Aku yang terlahir dari perempuan yang menginginkanku mati.

Ya, sekali lagi itu aku.

Cerita ini Aku buat setelah seseorang menanyakan alamat seorang dokter yang tentu aku sendiri tak mau memberikannya. Sekalipun aku tau dan paham di mana tempat mereka praktiknya.


Beberapa minggu lalu, bahkan aku sempat sudah mau mengepost tempat itu di laman blogku. Tapi entah kenapa, tulisan itu mendadak eror. Aku bahkan tak menyimpan salinannya. Ya mungkin, DIA tak mengijinkan aku menulis tentang itu.


Seharian ini, aku dihubungi beberapa orang yang setelah berinteraksi ternyata orang tersebut ingin melakukan pembunuhan terhadap darah dagingnya.


Aku bisa merasakan, seseorang itu kini tengah frustrasi. Bingung atau entahlah. Namun, jika kalian membaca ini. Yakinilah, seseorang itu hanya akan menggunjingmu pada masa ketika kalian berada di titik kealpaan. Jika kelak kalian bisa berdikari, aku sangat yakin. Orang yang menggunjingmu berbalik hati mencintaimu.


Tin Shui Wai, 11 September 2019.

Readmore → Flash Fiction : Perempuan Yang Menginginkanku Mati

Featured Post

SEMUA TENTANG MAS KER